jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merespons tindakan Najwa Shihab yang mengkritisi kinerja DPR RI di tengah pandemik corona virus baru (Covid-19), melalui surat terbuka lewat video yang diunggah di Instagram. Bagi politikus Nasdem ini, kritikan itu hal yang wajar.
“Saya mengenal Najwa sudah cukup lama, dan sebagai seorang sahabat, oke-oke saja jika kinerja saya dikritik oleh Najwa Shihab. Namun selama menjadi anggota dewan, saya selalu berusaha sebaik mungkin bekerja untuk kepentingan rakyat sampai berkorban waktu dan harta pribadi. Memang, saya merasa masih jauh dari sempurna sebagai anggota dewan,” kata Sahroni dalam keterangannya, Minggu (3/5).
BACA JUGA: Informasi Tak Biasa Dari Andre Terkait Najwa Shihab, Benarkah?
Namun demikian, Sahroni menyayangkan generalisasi yang dilakukan Najwa Shihab dalam videonya itu kepada seluruh anggota DPR yang berjumlah 575 orang. Menurutnya, justru banyak rekan-rekannya di DPR yang bekerja keras untuk konstituennya, termasuk saat kondisi pandemi Covid-19 ini.
“Saya tahu banyak rekan-rekan yang juga banting tulang dengan mengorbankan waktu, tenaga, bahkan uang pribadi demi membantu rakyat dalam menghadapi corona. Bahkan kalau teman-teman mengecek, sudah ada anggota yang meninggal karena corona, tak lama setelah membagikan APD ke konstituennya,” jelas Sahroni.
BACA JUGA: Deddy Corbuzier Puji Najwa Shihab Cantik, Warganet: Pepet Terus
Maka dari itu, pihaknya menyayangkan sikap Najwa Shihab yang menggeneralisasikan seolah-olah seluruh anggota DPR RI menggunakan kesempatan adanya pandemik Covid-19, untuk memuluskan agenda-agenda yang dinilai merugikan rakyat. Misalnya terkait RUU Cipta Kerja.
“Najwa juga mengkritik soal RUU Ciptaker, itu juga tidak bisa digeneralisasi karena jelas tidak semua fraksi di DPR mau melanjutkan RUU itu. PKS, Nasdem, Gerindra dan Demokrat sudah menolak. Jadi kritikannya oke, tetapi tolong jangan generalisasi. Kasihan anggota yang benaran kerja keras banting tulang buat konstituennya,” tandas Sahroni.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hanung Bramantyo Hanya Bisa Pasrah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam