Respons Golkar Soal Tagar #AsalBukanPolisi Viral di Medsos Jelang Pilgub Jateng

Jumat, 02 Agustus 2024 – 17:03 WIB
Tagar #AsalBukanPolisi. FOTO: Tangkapan layar akun TikTok @paijojateng.

jpnn.com, SEMARANG - Tagar #asalbukanpolisi mencuat di media sosial (medsos), menjelang pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Tengah.

Tanda pagar itu viral setelah diunggah oleh akun TikTok @paijojateng. Warganet pun membanjiri dengan beragam komentar.

Dalam unggahan itu juga disertai kalimat "Jateng Guyub Rukun" dengan keterangan "Sing lagi rame bolo, piye pendapatmu? (Yang lagi ramai kawan, bagaimana pendapatmu?".

Unggahan itu dibagikan sepekan lalu. Hingga sekarang ini, unggahan itu telah ditonton 32 ribu kali, disukai lebih dari 1.800 kali, dan mendapatkan lebih 750 komentar.

Akun itu telah beberapa kali mengunggah gambar eks Kapolda Jateng Ahmad Luthfi yang sedang ramai dibicarakan maju dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Tengah.

Sebagai partai yang santer mengusung Ahmad Luthfi dalam Pilgub Jateng, Golkar turut mengomentari tagar #asalbukanpolisi tersebut.

"Namanya politik itu hal biasa, dalam Pilkada itu framing, tetapi jangan mengarah ke personal," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Jateng, M Iqbal kepada JPNN.com lewat sambungan telepon, Jumat (2/8).

Iqbal menyatakan tak ada larangan masyarakat mengeluarkan tagar tersebut. Dia bilang itu adalah wujud dari iklim demokrasi.

"14 lalu ada kerbau diberi nama SiBuYa padahal saat itu Pak SBY masih presiden, jadi saya kira hal biasa," katanya.

Hanya saja, dia meminta masyarakat untuk tidak memprovokasi atau memunculkan kampanye hitam untuk menyerang seseorang, termasuk lembaga yang dimaksud yaitu kepolisian.

"Kalau gini mengarah ke lembaga, meskipun kayak gitu demokrasi, mestinya dihindari," katanya.

Dia menyarankan kepada masyarakat agar menciptakan kompetisi politik yang sejuk, dan santun menjelang Pilgub Jateng.

"Kalau saya kompetisi politik mengadu program progresif, proporsional, profesional, dan mendidik masyarakat," katanya.

Konstelasi politik lima tahunan itu, menurut Iqbal adalah pesta demokrasi yang harus disambut dengan suka cita. Misalnya memilih pemimpin yang betul-betul memiliki tujuan memajukan Jawa Tengah.

"Siapa pun calonnya, latar belakang polisi, politisi, pendidik, atau pengusaha tujuannya memajukan masyarakat Jawa Tengah menjadi cerdas, sehat, dan kuat, hingga tingkat kehidupan yang lebih layak," kata Iqbal.(mcr5/jpnn)

BACA JUGA: Tidak Dukung Kaesang, PAN Pilih Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Terbitkan Rekomendasi Bupati-Wali Kota di Pilkada Jateng, Berikut Daftarnya


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler