Respons Habiburokhman Soal Polemik Ceramah Ustaz Khalid Tentang Wayang, Simak!

Jumat, 18 Februari 2022 – 22:17 WIB
Anggota Komisi III DPR Habiburokhman. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman mengajak setiap anak bangsa untuk mengedepankan dialog ketimbang menempuh upaya hukum menyikapi munculnya kontroversi ceramah Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang.

"Saya pikir sebagai bangsa saatnya kita mengedepankan dialog, komunikasi, dan diskusi antarwarga daripada saling lapor melapor," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (18/2).

BACA JUGA: Soal Wayang Haram, Erick Thohir: Pertahankan Indonesia yang Kita kenal

Sebelumnya, beredar potongan video di media sosial yang merekam Ustaz Khalid sedang ceramah di salah satu masjid.

Potongan video itu mengarahkan ulama kelahiran Sulawesi Selatan itu mengharamkan wayang di Indonesia.

BACA JUGA: Seorang Wanita Ketahuan Berbuat Terlarang di Kamar, Tak Berkutik saat Dijemput Polisi

Ustaz Khalid lantas buka suara setelah heboh potongan video berisi pernyataannya. 

Dia menyebutkan potongan video ceramahnya itu ialah pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di salah satu masjid di kawasan Blok M, Jakarta.

"Tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan (wayang)," tegas Ustaz Khalid Basalamah memberikan klarifikasi di channel YouTube-nya @khalidbasalamahofficial, Senin (15/2). 

Namun, Artis Sandy Tumiwa justru menempuh upaya hukum. Dia melaporkan Ustaz Khalid ke Bareskrim Polri pada Selasa (15/2) kemarin, atas dugaan menghina budaya.

Sandy mengatasnamakan dirinya sebagai Ketua Humas DPP Setya Kita Pancasila. Dis menyertakan sejumlah bukti untuk membuat laporan.

Semisal, tangkapan layar video ceramah Ustaz Khalid Basalamah dan salinan berkas pihak-pihak yang keberatan dengan pemusnahan wayang. 

Namun, usai mendatangi ruang Bareskrim Polri, Sandy dan anggota Satya Kita Pancasila diminta petugas Polri untuk melengkapi bukti-bukti otentik dan legalitas dari organisasi. (ast/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler