Respons Kapuspen Terkait Kecurigaan Atas Peristiwa Kebakaran Gedung Kejagung

Senin, 24 Agustus 2020 – 16:51 WIB
Kebakaran yang melanda kantor Kejagung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8). Foto: Antara/Reno Esnir

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengaku heran dengan pihak yang melayangkan kecurigaan atas insiden kebakaran di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8) kemarin.

Terlebih lagi, pihak yang melayangkan kecuriagaan itu mengaitkan kasus kebakaran dengan upaya menghilangkan barang bukti.

BACA JUGA: Polisi Belum Bisa Olah TKP Kantor Kejagung

"Curiga boleh saja, tetapi harus ada dasarnya. Yang ngomong itu tahu enggak tentang gedung ini? Gedung itu menyimpan enggak berkas perkara?" ucap Hari kepada awak media, Senin (24/8).

Dia menerangkan, gedung Kejagung yang terbakar ialah ruang Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, bidang pembinaan, dan intelijen.

BACA JUGA: Sepasang Remaja Ditemukan Tewas, Petugas Menemukan HP dan Alat Rias

Berkas perkara, kata dia, biasanya berada di bidang pidana khusus dan pidana umum. Kedua bidang itu tidak terimbas dari insiden kebakaran Gedung Kejagung.

"Curiga kalau tidak didukung bukti, maaf, bisa fitnah," ungkap Hari.

BACA JUGA: Mobil Berisi Satu Keluarga Masuk Jurang di Bogor

Di sisi lain, ujar Hari, bidang intelijen memiliki cadangan data meskipun gedungnya terbakar. Dia memastikan kerja bidang intelijen tidak terganggu atas insiden kebakaran.

"Jadi back up data itu (aman), kalau teman-teman lihat record center data arsip, clear. Aman semua, bersih aman," pungkas dia.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta KPK bisa menyelidiki penyebab Gedung Kejagung terbakar.

ICW curiga terdapat oknum yang sengaja menghilangkan barang bukti terkait kasus yang sedang ditangani Kejagung saat ini, seperti perkara jaksa Pinangki Sirna Malasari.

"ICW mendesak agar KPK turut menyelidiki penyebab terbakarnya gedung Kejaksaan Agung. Setidaknya hal ini untuk membuktikan, apakah kejadian tersebut murni karena kelalaian atau memang direncanakan oleh oknum tertentu," ujar peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, kepada wartawan, Minggu (23/8). (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler