jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin mengklaim tidak menggunakan politik identitas dalam menghadapi Pemilu 2019. Pernyataan cawapres pendamping Jokoi Widodo (Jokowi) itu untuk merespons kekhawatiran Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono tentang menguatnya politik identitas dan SARA sejak Pilkada DKI 2017.
“Saya kira enggak ada politik identitas. Justru adu program. Bagaimana, apa yang sudah dan apa yang akan," kata Ma'ruf di rumahnya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/11).
BACA JUGA: Kitorang Yakin Jokowi-Maruf Menang 80 Persen di Sulut
Ma'ruf menegaskan, kubunya mengedepankan kemashalatan dan memperbesar kemanfaatan demi masa mendatang. Dia memastikan program yang menguntungkan masyarakat pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi akan dipertahankan dan disempurnakan pada periode kedua. Baca juga: Marak Politik Identitas, Pak SBY Waswas
"Itu pendekatannya programing, pendekatakan konsep bagaimana membangun ke depan, enggak ada identitas," kata mantan rais aam syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu.
BACA JUGA: Jadi Caleg, Aprilya Monica Siap Mengikuti Arahan Pak SBY
Ma’ruf menambahkan, apabila banyak warga NU yang mendukungnya maka hal itu sebagai kewajaran. Menurutnya, wajar saja nahdiyin mendukung pemimpin.
"Itu bukan politik identitas, tetapi merasa ada kesamaan. Kami kan sudah sepakat tidak membawa politik identitas (dalam) pendekatakannya. Ya, enggak tahu yang lain, tetapi dari kami, dari 01 tidak," kata Ma'ruf.(tan/jpnn)
BACA JUGA: SBY Lega dengan Hasil Investigasi soal Berita Asia Sentinel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Beber Hasil Investigasi soal Artikel Asia Sentinel
Redaktur : Tim Redaksi