jpnn.com, CISARUA - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, optimistis pembangunan rest area di Kawasan Puncak, selesai akhir tahun ini.
"Sesuai kesepakatan dari Pemkab Bogor, pembangunan Rest Area Gunung Mas akhir tahun harus selesai," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan usai meninjau lokasi pengerjaan, Kamis (19/11).
BACA JUGA: Duh, 5 Warga Megamendung Reaktif Covid-19 Setelah Acara FPI
Pembangunan rest area di lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara VIII itu bertujuan untuk merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalur Puncak Cisarua sebagaimana pembicaraan awal.
"Nantinya rest area ini akan dikelola oleh PT Sayaga Wisata. Oleh BUMD, ke depan pengelolaan rest area ini lebih profesional lagi, karena akan ada profit," jelasnya.
BACA JUGA: Petugas Kebersihan Toilet Rest Area KM 228A: Mana Tahu Ada Menteri
Diketahui, selain melibatkan Kementerian PUPR. Pemkab Bogor juga bertanggung jawab dalam pembangunan kios-kios untuk PKL senilai Rp 16,5 miliar melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin).
Menurut Kepala Disperdagin Kabupaten Bogor Nuradi, dengan anggaran tersebut akan dibangun sebanyak 516 kios, dengan luas masing-masing 11 meter persegi. Perindiannya, 100 kios untuk PKL basah atau sayur dan buah, serta 416 kios untuk PKL kering atau oleh-oleh dan cemilan.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Peringatkan Daerah yang Mau Membuka Sekolah saat Pandemi, Tegas!
Dia menyebutkan bahwa anggaran yang dikucurkan Kementerian PUPR lebih dominan, karena Pemkab Bogor hanya menjalankan pengadaan kios.
Berdasarkan LPSE Kementerian PUPR tahun 2020, tercatat empat paket proyek yang diperuntukkan bagi pembangunan rest area Kawasan Puncak Bogor.
Proyek paling besar yaitu pekerjaan penataan kawasan dan pembangunan senilai Rp 61,7 miliar, telah selesai lelang, dimenangkan oleh PT Subota International Contractor dengan nilai penawaran Rp 48,1 miliar.
Berikutnya proyek supervisi penataan kawasan dan pembangunan rest area senilai Rp 2 miliar juga telah selesai lelang, dan dimenangkan oleh PT Binamitra Bangunsarana Pratama dengan nilai penawaran Rp 1,5 miliar.
Kemudian, dua proyek lainnya yaitu perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kawasan rest area senilai Rp 13,1 miliar, dan proyek supervisi SPAM kawasan rest area senilai Rp 720 juta.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam