Reuni 212 Cuma Euforia, Jelas Bukan Solusi di Masa Pandemi Corona

Minggu, 15 November 2020 – 21:48 WIB
Salat Jumat di dalam kawasan Monumen Nasional yang beken dengan sebutan Aksi 212. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Adib Rofiuddin Izza meminta pihak-pihak yang akan menggelar reuni 212 pada 2 Desember mendatang menunda rencana tersebut.

Menurut Kiai Adib, saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 sehingga kerumunan massa berpotensi menjadi ajang penularan penyakit yang telah merenggut lebih dari 15 ribu jiwa di seluruh Indonesia itu.

BACA JUGA: Alumni 212 Pengin Reuni di Monas, PDIP Langsung Peringatkan Anies Baswedan

“Saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya bereuforia, bersama-sama, bergerombol, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19,” ujar Kiai Adib dalam keterangannya, Minggu (15/11).

Kiai Adib menambahkan, masa pandemi bukanlah saat yang tepat untuk menggelar reuni 212. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI juga juga masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

BACA JUGA: Keras! Warning PA 212 untuk Nikita Mirzani soal Ucapan Habib Rizieq Tukang Obat

“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ujarnya.

Anggota Mutasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengimbau kepada umat Islam mentaati aturan dari pemerintah tentang penerapan protokol kesehatan. Dengan begitu, Indonesia akan bisa terbebas dari Covid-19.

BACA JUGA: 1 Jam Anies Baswedan Bertemu Habib Rizieq, Bahas Reuni Akbar PA 212 2 Desember?

“Semestinya masyarakat sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” katanya.

Kiai Adib mengakui bahwa silaturahmi memang bagus. Namun, silaturahmi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.

“Bahwa reuni itu silaturahmi itu bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster Covid baru, ini menjadi tidak baik,” kata dia.

Sebelumnya Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar reuni pada 2 Desember 2020 di Monas, Jakarta Pusat. Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyatakan bahwa pihaknya tengah menunggu jawaban dari Pemprov DKI Jakarta tentang  permohonan izin penggunaan Monas.

Seperti diketahui, Aksi Bela Islam III atang lebih dikenal dengan sebutan 212 merupakan unjuk rasa besar-besaran pada 2 Desember 2016. Kala itu massa mendesak penegak hukum memproses Basuki T Purnama alias Ahok terkait kasus penodaan agama.

Konon aksi itu diikuti jutaan orang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut bergabung dengan massa Aksi 212 untuk salat Jumat bersama dan berpidato.(cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
212   Reuni 212   Corona   Covid-19   Adib Rofiuddin   PBNU  

Terpopuler