jpnn.com, JAKARTA - Revitalisasi rumah susun sewa sederhana (rusunawa) dinilai salah satu solusi meningkatkan ketersediaan hunian di Jakarta.
"Dengan revitalisasi rusunawa, maka makin banyak warga yang tidak mampu akan tertampung," kata pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Jakarta Yayat Supriatna di Jakarta belum lama ini.
BACA JUGA: 4 Menteri Turun Remajakan Rusun Sukaramai Medan
Menurut dia, penghuni yang selama ini memperoleh keuntungan dengan tinggal di rusunawa mestinya tidak mementingkan diri sendiri.
"Masih banyak warga kurang mampu lainnya yang membutuhkan rusunawa. Bisa juga nantinya untuk memenuhi kebutuhan keluarga penghuni rusunawa sendiri. Misalnya, anaknya bisa menyewa di tempat yang baru sehingga tidak tinggal berdesak-desakan," katanya.
BACA JUGA: 91 Twin Block Rusunawa TNI tak Berpenghuni
Selain itu, lanjut Yayat, revitalisasi bertujuan meningkatkan kualitas bangunan rusunawa.
Dengan begitu, penghuni pun akan merasakan hidup yang lebih baik.
BACA JUGA: Waduh, Tembok Rusun Jatinegara Retak, Perlu Diaudit Nih
"Jangan sampai kualitas rusunawa, malah menurun menjadi kumuh. Berbahaya juga kalau suatu bangunan sudah terlalu lama digunakan. Mungkin tidak terlihat, namun sebenarnya kualitas bangunan sudah menurun dan berbahaya bagi penghuninya," kata Yayat.
Dia menambahkan, penghuni lama pun dijamin akan kembali dan menempati bangunan baru dengan kualitas lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya.
Terkait dengan penolakan penghuni direlokasi sementara, pemilik rusunawa bisa melakukan komunikasi atau dialog dengan baik.
"Apa-apa yang menjadi keberatan penghuni bisa dikomunikasikan dan dicari jalan keluarnya. Dari proses komunikasi itu juga akan terungkap apakah penghuni keberatan karena bisnisnya. Misalnya, menyewakan lagi unit yang dimilikinya dengan harga jauh lebih tinggi itu, menjadi terganggu. Bukan rahasia lagi, sekarang ini ada istilah rusunawa rasa milik," katanya.
Dia mengatakan, penghuni mesti memahami bahwa status rusun adalah sewa dan bukan milik.
Yayat menambahkan, pembangunan bertujuan membuat masyarakat menjadi lebih baik dan tidak untuk mempersulit warga.
"Warga harus bersiap-siap dengan perubahan ke depan. Perubahan adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa kita tolak," katanya. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Rusunawa Bakal Dibangun di Jabar
Redaktur & Reporter : Ragil