Revolusi Industri Fintech Lending Indonesia Harus Diiringi Literasi Keuangan

Senin, 18 April 2022 – 16:13 WIB
PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) menyatakan siap melakukan revolusi pada sektor industri fintech lending Indonesia. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) menyatakan siap melakukan revolusi pada sektor industri fintech lending Indonesia.

JULO siap melakukan revoluasi sesuai meraih pendanaan seri B sejumlah USD 80 juta dari Credit Saison dengan kombinasi USD 30 juta ekuitas dan USD 50 juta fasilitas kredit.

BACA JUGA: Misi Calon Ketua OJK Darwin Cyril, Fintech Bermasalah Siap-siap Saja

Senior Managing Executive Officer and Head of Global Business Credit Saison Co., Ltd Kosuke Mori menyatakan pendanaan ini akan digunakan oleh JULO untuk memfasilitasi akses kredit bagi masyarakat Indonesia yang belum terjangkau oleh layanan finansial konvensional yang ada.

Namun, Mori menilai untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, inovasi kredit perlu disertai dengan pemahaman perilaku dan kebutuhan konsumen secara mendalam.

BACA JUGA: Gelar CEO 8 Talk, AFPI Bahas Tren dan Dinamika Fintech Lending

Sebagai hasilnya, JULO tetap bertumbuh di tengah situasi pandemi Covid-19 dengan pencairan kredit lebih dari USD 300 juta sampai saat ini.

"Kami sangat menantikan kerja sama dengan JULO untuk dapat mengakselerasi akses produk keuangan lebih jauh dan dapat membawa perubahan signifikan untuk perkembangan ekonomi di Asia Tenggara,” ucap Mori dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (18/4).

BACA JUGA: Sri Mulyani Sebut Fintech dalam Posisi Sangat Kuat

Menurutnya, ada 47 segmen Indonesia yang belum tersentuh kredit perbankan.

Di sisi lain akses kredit konvensional untuk 47 juta segmen underbanked itu terkendala pada lembaga keuangan mikro yang membutuhkan pengajuan berulang untuk setiap transaksi dan penggunaan terbatas pada pinjaman tunai.

Keterbatasan akses keuangan masyarakat dilatari oleh minimnya riwayat kredit untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.

Selain itu, kata Mori, tidak adanya basis data terkait, kalangan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai peminjam berisiko tinggi (high-risk loan) dan sulit untuk mendapatkan akses kredit yang memadai.

"JULO telah merevolusi akses kredit bagi masyarakat Indonesia dengan menjadi salah satu perusahaan fintech lending pertama yang dapat diakses dari seluruh 34 provinsi Indonesia," jelas Mori.

Dia menyebut proses underwriting kredit dan manajemen risiko berbasis big-data memungkinkan JULO meninjau kelayakan kredit nasabah secara digital melalui aplikasi smartphone di manapun nasabah berada di Indonesia.

Hal itu karena pada 2021, JULO meluncurkan fitur kredit digital, di mana 97 persen pengguna telah memanfaatkan fitur non-cash meliputi isi ulang dompet digital, pulsa, bayar e-commerce, sampai tagihan listrik.

"Setelah menerima pendanaan sebelumnya dari Skystar Capital, Saratoga Investama, East Ventures, Quona Capital, Central Capital Ventura, MDI Ventures, Gobi Partners dan lainnya, kali ini pendanaan penuh dari Credit Saison," beber Mori.

Mori menuturkan ekuitas sebesar USD 30 juta akan dimanfaatkan JULO untuk mengembangkan sistem analisa data, pengembangan produk, marketing, serta rencana akuisisi nasabah dengan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) di tim developer, data scientist dan business intelligence.

"Sedangkan, USD 50 juta fasilitas kredit akan dialokasikan untuk memfasilitasi dana pinjaman pada platform JULO," katanya.

Pendanaan dari Credit Saison kepada JULO merupakan bagian dari upaya berkesinambungan perusahaan untuk memperkuat layanan teknologi finansial yang mengalami pertumbuhan secara signifikan di luar Jepang.

Dengan dukungan dalam bentuk penyediaan modal dan operasional strategis, investasi kali ini menandai langkah ekspansi Credit Saison ke pasar fintech Indonesia yang potensial dan bertumbuh secara pesat.

Selaku pihak investor, Credit Saison akan berperan secara aktif, terutama dalam fase hyper-growth JULO - dengan melakukan observasi bersama untuk setiap potensi pengembangan bisnis ke depannya.

CEO & Co-Founder of JULO Adrianus Hitijahubessy mengatakan sampai saat ini, JULO Kredit Digital memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat Indonesia.

Adapun 72 persen pengajuan kredit digunakan untuk keperluan meningkatkan kualitas hidup seperti modal bisnis, renovasi rumah, dan pendidikan.

"Bekerja sama dengan Credit Saison, kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan komitmen JULO lebih jauh dengan melakukan revolusi lebih lanjut dalam bidang industri fintech lending Indonesia dan lebih menjangkau kalangan masyarakat," tegas Adrianus.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler