Rexy Mainaky Mulai Tegas di Malaysia, Ancaman Buat Indonesia?

Jumat, 03 Desember 2021 – 03:39 WIB
Legenda hidup bulu tangkis Indonesia Rexy Mainaky berlabuh ke Malaysia menjadi salah satu tim kepelatihan. Foto: Instagram @rexy9601

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Legenda hidup bulu tangkis Indonesia Rexy Mainaky membeberkan targetnya bersama Malaysia.

Rexy memang tengah menjalani periode keduanya membesat tim bulu tangkis Negeri Jiran.

BACA JUGA: BWF World Tour Finals 2021: Stoeva Bersaudara Goreskan Sejarah Bagi Bulgaria

Pria 53 tahun itu kini menjabat sebagai sebagai wakil direktur kepelatihan BA Malaysia (BAM) di Akademi Bulu Tangkis Malaysia.

Di periode pertama, Rexy pernah dipercayai menjadi pelatih ganda putra Malaysia pada 2005-2012.

BACA JUGA: BWF World Tour Finals 2021: Diganyang Malaysia, Pramudya/Yeremia Bongkar Penyebabnya

Terget Rexy jelas, dia ingin menghasilkan juara Olimpiade dan dunia pertama Malaysia.

Salah satu pemain yang menjadi sorotan ialah Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang hingga saat ini belum sekali pun naik podium juara turnamen bergengsi.

Rival Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ini kerap tampil apik di sejumlah turnamen, tetapi pada akhirnya selalu pulang dengan tangan hampa.

"Saya mengerti bahwa Aaron Chia/Soh Wooi Yik belum memenangi gelar. Kami perlu mencari tahu alasannya. Aaron/Wooi Yik harus terbuka andai mereka ingin maju," terang Rexy.

"Mereka tidak boleh menganggap diri mereka sebagai pemain top karena mereka belum memenangi gelar," tambahnya,

Rexy ingin duduk bersama sejumlah pemain dan pelatih Malaysia lainnya guna menemukan solusi serta jalan terbaik.

"Kami perlu membuat beberapa keputusan berani. Saya ingin duduk dan berdiskusi dengan para pemain dan pelatih terlebih dahulu. Saya tidak ingin menghukum siapa pun," tuturnya.

Peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 ini ingin para pemain memiliki target yang jelas dalam setiap turnamen yang diikuti. Ketika mereka tidak memenuhi target, maka akan ada penilaian tersendiri yang berdampak pada karier mereka.

"Andai kami mengirim mereka untuk 12 sampai 14 turnamen setahun, kami perlu menetapkan target setidaknya enam hingga delapan gelar juara."

"Jika para pemain tidak mencapai target ini, maka kami perlu menghukum mereka dengan membatasi partisipasi mereka," kata Rexy.

Namun, lagi-lagi Rexy masih harus berdiskusi lebih lanjut dengan para pemain agar kesepakatan terbaik bisa didapat.

"Ini tidak bisa kami laksanakan secara tiba-tiba. Harus dibicarakan dan disepakati dari awal," tukas Rexy.(nst/mcr15/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler