jpnn.com, WASHINGTON - Rezim Donald Trump berencana memperketat ketentuan program kupon makanan untuk warga tidak mampu. Pengetatan ini diprediksi akan menyingkirkan 700 ribu orang dari daftar penerima bantuan.
Suplemental Nutrition Assisctance Program (SNAP) selama ini menyediakan makanan gratis bagi 36 juta warga Amerika Serikat. Namun, Presiden Donald Trump menilai sebagian penerima sebenarnya tidak membutuhkan bantuan.
BACA JUGA: Tiga Pakar Hukum Terkemuka Nilai Donald Trump Layak Dimakzulkan
Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan, kebijakan ini diharapkan bisa memaksa lebih banyak orang dewasa yang mampu secara fisik untuk bekerja. "Selama ini negara bagian sering memberi kelonggaran (bantuan) yang luas kepada warganya, akibatnya jutaan orang yang seharusnya bisa bekerja justru menerima bantuan SNAP," ujar dia.
Menurut Perdue, pemerintah ingin memastikan bahwa kelonggaran bantuan hanya diberikan kepada warga di wilayah dengan jumlah pengangguran tinggi. Untuk diketahui, tingkat pengangguran AS pada Oktober berada di angka 3,6 persen. "Kami membutuhkan semua yang bisa bekerja untuk bekerja," jelasnya.
BACA JUGA: Donald Trump Tuding Iran Sembunyikan Pembantaian Ribuan Demonstran
Peraturan yang mulai berlaku tahun depan ini diperkirakan akan menghemat anggaran pemerintah sebesar USD 5,5 miliar (Rp 78 triliun) dalam waktu lima tahun.
Namun, kubu oposisi menilai pengetatan aturan kupon makanan hanya akan melukai kaum tidak mampu di Negeri Paman Sam. "Ini adalah eskalasi keterlaluan dari upaya rezim Trump memerangi keluarga kelas pekerja," ujar legislator Partai Demokrat dari Ohio, Marcia Fudge. (reuters/dil/jpnn)
BACA JUGA: Demonstran Hong Kong: Terima Kasih Presiden Trump Atas Hadiahnya
Redaktur & Reporter : Adil