Puluhan orang tersebut datang untuk memberi dukungan kepada sang Raja Dangdut. Sebagian dari massa yang mayoritas mengenakan baju koko warna putih tersebut terlihat memakai pita hitam bertuliskan "Solidaritas untuk Rhoma Irama" di lengan tangannya.
Yopi, salah satu pendukung yang mendatangi gedung Panwaslu DKI mengaku sebagai penggemar berat Rhoma. Ia mengaku datang atas kemauan sendiri karena terpanggil untuk membela idolanya itu.
"Kita datang perseorangan, masing-masing karena kita merasa terpanggil, dengan adanya pemanggilan dari Panwaslu. Kita pandang Bang Haji (Rhoma) ini sebagai ulama, pemimpin umat, jadi kita terpangil untuk amar makruf nahi mungkar," ujar Yopi kepada wartawan, Senin (6/8).
Yopi mempertanyakan alasan pemanggilan Rhoma Irama oleh Panwaslu. Menurutnya, apa yang Rhoma sampaikan dalam ceramahnya adalah ajaran Islam dan disampaikan pada kaum muslim sehingga bukanlah suatu pelanggaran.
Ia juga berharap Panwaslu dapat bersikap adil dalam mengambil keputusan. Menurutnya lagi, apa yang disampaikan oleh Rhoma juga banyak disuarakan oleh ulama-ulama lain. Ia pun mempertanyakan sikap Panwaslu yang hanya memperkarakan si Raja Dangdut.
"Ini merupakan sebuah peristiwa yang sebetulnya banyak banget, di masjid ulama-ulama, kyai-kyai berbicara seperti itu. Kenapa ketika Bang Haji berbicara begitu menjadi masalah yang besar," ujarnya.
Pendukung Rhoma berasal dari sejumlah ormas di Jakarta. Antara lain Forkabi, Gerakan Pemuda Kaabah DKI Jakarta, Forum Betawi Bersatu (FBB) dan Blueforces (ormas pendukung pasangan cagub Foke-Nara).
Rhoma Irama diperiksa sejak pukul 10.30 WIB. Sementara para pendukungnya masih setia menunggu di luar gedung Panwaslu. Sebagian massa pendukung Rhoma Irama terlihat menunggu di sebuah warung sambil merokok. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap KPK Tak Bisa Kerja Tanpa Polisi dan Jaksa
Redaktur : Tim Redaksi