JAKARTA- Pemerintah Australia dan Indonesia menyelenggarakan patroli perikanan keempat dengan target memburu para pelaku penangkapan ikan secara gelap di Laut Arafura.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, mengatakan operasi yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 30 Mei 2009 itu memperlihatkan pendekatan kerja sama untuk menjaga Zona Ekonomi Eksklusif Australia–Indonesia dari penangkapan ikan secara gelap (Ilegal Fishing, Red).
"Patroli ini melibatkan kapal bea cukai Australia Roebuck Bay, Kapal Pengawas HiuMacan 001 dan Hiu Macan 002 serta pesawat udara penjaga pantai," kata Dubes Farmer pada Rabu (3/6)
BACA JUGA: Penumpang Terakhir Titanic Meninggal
Dia menegaskan patroli ini mencerminkan tindakan serius yang dilakukan oleh kedua negara untuk menangani penangkapan ikan secara gelap di kawasan.Seperti yang telah diketahui penangkapan ikan secara gelap ini merupakan masalah internasional dan keberhasilan patroli terkoordinasi
Senada dengan Dubes Australia, Menteri Dalam Negeri Australia, Bob Debus, mengatakan operasi ini memberi pesan yang jelas kepada operator kapal nelayan gelap bahwa kegiatan-kegiatan mereka tidak akan ditoleransi
BACA JUGA: Puing-Puing Air France Tercecer di Atlantik
"Australia dan Indonesia akan terus bekerja sama untuk memberantas kegiatan gelap di masing-masing Zona Ekonomi Eksklusif kami," katanya.Penangkapan ikan secara gelap adalah masalah internasional yang menimbulkan ancaman lingkungan hidup, karantina, kesehatan dan keamanan yang serius
BACA JUGA: Air France Hilang di Atlantik
(rie/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... General Motors Resmi Bangkrut
Redaktur : Tim Redaksi