PEKANBARU - Pelaksanaan PON XVIII tinggal 51 hari lagi. Riau selaku tuan rumah masih membutuhkan anggaran penyelenggaraan keseluruhan sebesar Rp449 miliar. Harapan satu-satunya dari anggaran tersebut adalah dari APBD Perubahan 2012. Sebab bantuan pusat semakin tak jelas.
Pengesahan anggaran yang masih belum ada keputusan di tingkat DPRD Riau, membuat Pengurus Besar (PB) PON harus "ngutang" terlebih dahulu. Sebab, selaku tuan rumah, Riau tidak ingin pelaksanaan tertunda atau dipindahkan.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Harian PB PON Riau, Syamsurizal kepada Riau Pos, Jumat (20/7). Menurutnya, janji Kemenpora yang akan membantu dana PON sebesar Rp100 miliar ternyata belum jelas kucurannya.
"Waktu sudah mendesak, dan dana menjadi kebutuhan sekarang ini agar dapat maksimal. Alhasil semua kebutuhan bidang-bidang di PB PON dimasukkan dalam anggaran APBD-P 2012," ujarnya.
Syamsurizal menyebut anggaran Rp449 miliar akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Di antaranya untuk konsumsi dan akomodasi sebesar Rp100 miliar. Sarana dan prasarana Rp240 miliar. Sedangkan biaya penyelenggaraan PON secara keseluruhan Rp109 miliar. Jumlah tersebut sudah diajukan dalam perubahan APBD Riau.
Pengkondisian ulang anggaran PON yang dibebankan di APBD-P 2012 tersebut memang menjadi satu-satunya harapan PB PON satu-demi mewujudkan pelaksanaan hajat olahraga nasional itu. Karenanya seiring semakin mepetnya waktu, anggaran untuk PON harus menghutang dulu.
"Pencairan diharap tentunya segera, kita sedang mengupayakan agar bisa cepat. Sesuai dengan pengarahan dari BPKP. Memang waktu yang tersisa juga akan sangat sulit jika mengharapkan segera mengucur, belum lagi proses tender di setiap kebutuhan bidang, tentu tidak cukup waktu lagi," paparnya.(egp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khan Berniat Pisah dari Roach
Redaktur : Tim Redaksi