Ribuan Guru Antusias Ikuti Sepeda Nusantara 2018 Etape Maros

Senin, 26 November 2018 – 18:23 WIB
Sedikitnya 3.000 pegowes ikut Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Maros Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 3000 Peserta Ikut Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Maros. Foto: kemenpora

jpnn.com, MAROS - Sedikitnya 3.000 pegowes memadati Lapangan Palantikan, guna mengikuti gelaran Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (25/11).

Kegiatan olahraga dalam rangkaian Sepeda Nusantara 2018 etape Maros ini meliputi sepeda santai sejauh 10 Km, senam Ayo Olahraga, serta jalan santai yang diikuti mayoritas guru, lantaran bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional 2018.

BACA JUGA: Kemenpora Dukung Proses Hukum Kasus Kemah Pemuda Islam

Rangkaian perhelatan Sepeda Nusantara 2018 Maros ini secara resmi dilepas Bupati Maros M. Hatta Rahman yang didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo, beserta segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Kabupaten.

Dalam sambutannya, Bupati Hatta Rahman mengatakan semangat berolahraga masyarakat Maros meningkat melalui perhelatan Sepeda Nusantara, sehingga berharap warganya mampu terus membudayakan olahraga sehingga mendapatkan kehidupan yang sehat.

BACA JUGA: Kemenpora Tutup Grand Final Paragliding TROI 2018

"Kami ucapkan terimakasih kepada Kemenpora, melalui kehadirannya kita lebih bersemangat untuk berolahraga," tutur Bupati Hatta Rahman.

"Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat lebih sehat lagi, lebih bugar karena akan berdampak kepada kinerja dan semangat membangun. Sudah tentu jika masyarakatnya sehat akan mengurangi biaya kesehatan bagi pemerintah," tambahnya.

BACA JUGA: Komunitas SLIM Ikut Meriahkan Sepeda Nusantara di Bantaeng

Sepeda Nusantara 2018 secara nasional mengambil tema Bangun Indonesia, disamping hidup sehat, Bupati Hatta juga mengatakan melalui kegiatan ini terjalin silaturahim antar sesama. "Masyarakat menyatu di tempat ini, mereka saling menyapa, berinteraksi sosial, sehingga lebih menguatkan kekompakan dalam satu bingkai NKRI," pungkasnya.

Melihat antusiasme warga Maros dalam berolahraga, Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo mengklaim jika hal tersebut merupakan hasil kerjasama sekaligus sinergitas antara pemerintah pusat dengan daerah.

"Partisipasi masyarakat sangat luar biasa untuk berolahraga, dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Pemerintah hadir ditengah masyarakat, di mana visi dan misi tepat kepada sasaran serta terwujud, menjadikan masyarakat Indonesia Sehat, Indonesia Bugar," tegasnya.

Namun dirinya menyatakan tak cukup hanya sampai di situ, di mana kedepannya harus lebih ditingkatkan lagi, lantaran menurutnya Maros memiliki modal yang sangat bagus disektor olahraga.

"Pemerintah butuh bibit-bibit olahraga potensial yang diambil dari daerah-daerah seperti ini. Maros memiliki modal, di mana generasi mudanya sadar akan pentingnya berolahraga. Potensi ini kita jaga bersama, kita dorong, kita dukung mereka kedepannya untuk menjadi atlet Nasional yang mampu memngharumkan nama bangsa dan negara dipentas internasional," pungkasnya.

Seperti di daerah lainnya, melalui kegiatan Sepeda Nusantara ini Kabupaten Maros juga berupaya untuk melestarikan olahraga tradisonal mereka. Paraga, salahsatu olahraga tradisional, ditampilkan ditengah masyarakat dan kerap mendapatkan sambutan meriah dari para penonton.

Olahraga tradisional Paraga memainkan bola raga dengan konstruksi bola berpindah-pindah dari kaki ke kaki, merupakan aktualisasi Akrannu-rannu, kegiatan yang dilakukan ketika waktu senggang atau dalam arti lain bermain dan bersenang-senang.

Pemain dengan lincah memainkan bola raga sambil berdiri diatas pundak dua orang rekannya. Ia mampu menjaga keseimbangan sambil menendang bola raga tanpa menyentuh tanah.

Menurut kepercayaan, bola takraw yang digunakan dianyam dengan bahan rotan hingga menjadi tiga lapis, adapun iktikadnya "Ampedecengngi makkatenning ri lempu'e, Nasaba puangnge passabakeng," yang berarti berilah persangkaan baik dan berpegang teguh pada kejujuran karena Tuhan adalah segala sebab.”(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpora Apresiasi Semangat Ribuan Pegowes di Sukabumi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler