jpnn.com - PALEMBANG - Gedung Graha Serbaguna Jakabaring, Pelembang kemarin (30/3) meriah. Ribuan tenaga honorer kategori dua (K2) berkumpul, merencanakan aksi nasional menuntut diangkat menjadi CPNS tanpa tes.
Yang datang tidak hanya honorer dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel, naumn juga dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, Jambi, Riau, Sumatera Barat, dan sejumlah provinsi lain.
BACA JUGA: 16 Ribu Lowongan Bergaji Jutaan, Ini Jenis Tenaga yang Dibutuhkan
“Ada lebih dari 2.000 tenaga honorer yang hadir,” ujar Syahrial, Dewan Pembina Forum Komunikasi Tenaga Honorer Kategori 2 (K-2) Provinsi Sumsel. Konsolidasi tersebut pertama kalinya dilakukan.
Mereka kompak meminta Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk mengangkat honorer K2 menjadi CPNS. “Tanpa tes,” cetus Syahrial.
BACA JUGA: Mendagri Wanti-Wanti Kisruh APBD DKI Tak Terjadi di Daerah Lain
Ketua tim perjuangan Gerakan Honorer K-2 Indonesia Bersatu, Titin Rohayatin mengungkapkan, ada jutaan honorer dari berbagai bidang yang menanti kepastian nasib.
“Sudah belasan, bahkan puluhan tahun mengabdi, tapi masih juga honorer,” bebernya. Mirisnya, yang honorer baru diangkat jadi CPNS dengan memanipulasi data.
BACA JUGA: Berantas Jasa Remitansi Tak Resmi
Ketua tim investigasi Gerakan Honorer K-2 Indonesia Bersatu, Riyanto Agung Subekti menyebut banyak honorer yang lulus PNS karena titipan pejabat. “Mereka punya nomor cantik, gampang jadi PNS,” bebernya.
“Kami minta agar honorer diangkat paling lambat Desember tahun ini,” tuturnya.
Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan para honorer. Ia mengaku prihatin dengan nasib honorer yang tak mendapat perhatian pemerintah. Tahun ini Sumsel membutuhkan 800 guru.
“Kami akan berjuang agar 404 guru honorer yang bekerja sudah lebih dari belasan tahun bisa jadi PNS,” tandasnya. (wia/ce4/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kenaikan BBM, DPR dan Menteri ESDM Sepakati 9 Hal
Redaktur : Tim Redaksi