NEWYORK--Ribuan orang turun ke jalan dari Union Square ke Times Square di New York setelah George Zimmerman, seorang kapten penjaga lingkungan diputus bebas atas kematian remaja kulit hitam Trayvon Martin.
Gelombang protes pecah pada beberapa kota di Amerika Serikat mulai Minggu malam sebagai ungkapan kekecewaan dan frustrasi mereka pada putusan tersebut. Gelombang demo juga meletus di kota lainnya seperti San Francisco, Chicago, Washington, Atlanta, Oakland dan Philadelphia menyusul pembacaan putusan tersebut.
Menurut AlJazeera (15/7), demonstrasi di Kota New York mencapai kerumunan massa hingga 10 ribu orang dan bergerak mencapai Times Square. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti "Trayvon sudah mati, Zimmerman Bebas, itulah yang mereka sebut demokrasi."
Dewan Juri Pengadilan di Sanford, di mana penembakan terjadi, memutus bahwa Zimmerman tidak bersalah karena menembak mati Trayvon Martin, remaja kulit hitam berusia 17 tahun yang dituduh membawa senjata pada 26 Februari tahun lalu.
Orang tua korban tidak hadir di pengadilan selama pembacaan putusan. "Meskipun saya patah hati namun bersama-sama kita dapat memastikan hal ini tidak terjadi lagi," katanya.
Wartawan Al Jazeera Yasmine Ryan yang melaporkan dari Oakland, California, mengungkapkan para demonstran merasa dikecewakan sistem hukum. Paola Baccette, seorang profesor di UC Berkelely, mengatakan kepada wartawan BBC bahwa ia merasa ada "kemarahan murni" atas putusan kemarin.
"Kita hidup di negara rasis dan sebagian besar pembunuh laki-laki muda berkulit hitam berjalan bebas," lanjutnya.
Presiden AS Barack Obama menyatakan kematian Martin adalah sebuah tragedi bagi negara dan menyerukan masyarakat tenang setelah pembebasan Zimmerman. "Kita merupakan bangsa yang menghormati hukum, dan juri telah memutuskan. Sekarang, saya minta setiap rakyat Amerika menghormati seruan tetap tenang demi menghormati kedua orangtua yang kehilangan putra mereka yang masih muda," ujar Obama.
Kasus ini memicu perhatian besar publik Amerika karena berbau ras. Terdakwa dalam kasus ini, George Zimmerman, 29, seorang penjaga lingkungan, menembak mati remaja kulit hitam Trayvon Martin, 17, pada Februari 2012 lalu di Florida.
Sementara Zimmerman telah dibebaskan dari tuduhan kriminal, Departemen Kehakiman AS pada Minggu (14/7) waktu setempat menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan pengajuan tuntutan hak-hak sipil terhadap penduduk Florida. (esy/jpnn)
Gelombang protes pecah pada beberapa kota di Amerika Serikat mulai Minggu malam sebagai ungkapan kekecewaan dan frustrasi mereka pada putusan tersebut. Gelombang demo juga meletus di kota lainnya seperti San Francisco, Chicago, Washington, Atlanta, Oakland dan Philadelphia menyusul pembacaan putusan tersebut.
Menurut AlJazeera (15/7), demonstrasi di Kota New York mencapai kerumunan massa hingga 10 ribu orang dan bergerak mencapai Times Square. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti "Trayvon sudah mati, Zimmerman Bebas, itulah yang mereka sebut demokrasi."
Dewan Juri Pengadilan di Sanford, di mana penembakan terjadi, memutus bahwa Zimmerman tidak bersalah karena menembak mati Trayvon Martin, remaja kulit hitam berusia 17 tahun yang dituduh membawa senjata pada 26 Februari tahun lalu.
Orang tua korban tidak hadir di pengadilan selama pembacaan putusan. "Meskipun saya patah hati namun bersama-sama kita dapat memastikan hal ini tidak terjadi lagi," katanya.
Wartawan Al Jazeera Yasmine Ryan yang melaporkan dari Oakland, California, mengungkapkan para demonstran merasa dikecewakan sistem hukum. Paola Baccette, seorang profesor di UC Berkelely, mengatakan kepada wartawan BBC bahwa ia merasa ada "kemarahan murni" atas putusan kemarin.
"Kita hidup di negara rasis dan sebagian besar pembunuh laki-laki muda berkulit hitam berjalan bebas," lanjutnya.
Presiden AS Barack Obama menyatakan kematian Martin adalah sebuah tragedi bagi negara dan menyerukan masyarakat tenang setelah pembebasan Zimmerman. "Kita merupakan bangsa yang menghormati hukum, dan juri telah memutuskan. Sekarang, saya minta setiap rakyat Amerika menghormati seruan tetap tenang demi menghormati kedua orangtua yang kehilangan putra mereka yang masih muda," ujar Obama.
Kasus ini memicu perhatian besar publik Amerika karena berbau ras. Terdakwa dalam kasus ini, George Zimmerman, 29, seorang penjaga lingkungan, menembak mati remaja kulit hitam Trayvon Martin, 17, pada Februari 2012 lalu di Florida.
Sementara Zimmerman telah dibebaskan dari tuduhan kriminal, Departemen Kehakiman AS pada Minggu (14/7) waktu setempat menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan pengajuan tuntutan hak-hak sipil terhadap penduduk Florida. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Brasil Tewas Tertimpa Sapi Satu Ton
Redaktur : Tim Redaksi