Ribuan Pemasak Bubur Asyura Masuk Rekor MURI

Sabtu, 16 November 2013 – 09:21 WIB

jpnn.com - SIAK - Semarak perayaan tahun baru Islam Muharram 1435 berupa memasak bubur Asyura yang diselengarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud)  berhasil menorehkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Penyerahan ini langsung diserahkan oleh manager MURI Jusuf Ngadri kepada bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, Jumat 15/11) malam di lapangan Siak Bermadah.

Menurut Jusuf, MURI mencatat, prestasi ini satu-satunya di tanah air, yang dilakukan di kabupaten Siak. Kata dia, dari hasil penilaian terhadap pemasak bubur ini, jumlahnya melebihi dari target yang dinilai, terutama jumlah pesertanya yang mencapai 1.221 pemasak.

BACA JUGA: PT SAM Bantah Cemarkan Sungai Negara

"Luas biasa, dan pemasaknya begitu antusias," ujar dia.

Para pemasak ini sebut dia, diketahui dari berbagai kalangan, PKK, Satker, Bhayangkara, warga dan lainnya.

BACA JUGA: Awas! Malaria Menyebar

Sebelumnya, kata dia bidang yang sama juga dilakukan daerah lain yakni memasak 400 jenis bubur. Namun Siak jumlah pemasak.

Menariknya, kata dia pada semarak Muharram di Siak ini, tak hanya bubur semata, namun dimerihakan dengan pawai seribu obor dan 500 kompang.

BACA JUGA: Libatkan Warga Agar Program Pemkot Terbebas Kendala

Hal ini, lanjut dia, akan makin menyemarakkan lagi perayaan tahun baru Islam. Bahkan dalam penghargaan ini, MURI memberikannya, kepada premarkasa, pelaksana event ini. MURI akan mensupport dan mendukung segala bentuk karya yang dihasilkan anak bangsa. "Tercatat sampai saat ini ada 6.200 rekor yang telah diteorehkan," kata dia.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyambut dengan suka penghargaan yang diberikan oleh MURI.

Menurut, dia semarak Muharram telah disiapkan oleh Pemkab dengan serangkaian acara dalam mensyiarkan ajaran Islam. Dulunya sewaktu dimasa kerajaan sultan, setiap menyambut tahun baru Muharram, sering memasak bubur asyura. Hal ini terus dilaksanakan sampai sekarang.

Siak sebagai kota sejarah kata dia, memiliki keketalan budaya dan norma agama. Beberapa peninggalan masih eksis,  berupa bangunan fisik istana, balai kerapatan adat. Disamping itu miliki kuliner cita rasa tinggi, budaya dan seni.

"Bertitik tolak, pantas Siak dijadikan kota budaya," kata dia. (aal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Siak Terlibat Video Mesum, Bupati Minta Didoakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler