Maskapai penerbangan Virgin dan Jetstar mulai menerbangkan ribuan penumpang tujuan Australia setelah beberapa hari tertahan di Bali. Hal itu dimungkinkan setelah awan debu dari Gunung Raung dianggap cukup aman untuk sementara.

Penerbangan pertama tiba di Perth Selasa (14/7/2015) pagi dan sejumlah penumpang unsur keselamatan merupakan hal paling penting.

BACA JUGA: Australia Kirim 102 Pemadam Kebakaran ke Kanada Atasi Kebakaran Hutan

"Kami tiba dengan selamat dan pada akhirnya memang masalah keselamatan merupakan hal utama," kata salah seorang penumpang Jetstar, Trish Sheehan.

Ia mengaku tidak mendapat informasi lengkap mengapa sejumlah maskapai telah memutuskan terbang sementara pada saat yang sama dua maskapai Australia tersebut memutuskan tidak terbang.

BACA JUGA: Tempat Penampungan Penuh, Tunawisma di Tasmania Berebut Kantong Tidur

Juru bicara Virgin Australia menjelaskan penerbangan tambahan akan dikerahkan untuk mengangkut sekitar 2 ribu penumpang antara Bali dan Australia hari Selasa ini.

"Kami berharap kondisinya memungkinkan sehingga bisa membawa pulang para penumpang dalam beberapa hari ini, bisa dua atau tiga hari, bisa lebih tergantung kondisi cuacanya," kata CEO Jetstar David Hall.

BACA JUGA: Kabur dari Kandang, Orangutan Sumatera Hebohkan Kebun Binatang Melbourne

Kedua maskapai menyatakan komitmennya untuk menambah penerbangan dengan menggunakan pesawat berbadan lebar. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi daftar tunggu ribuan penumpang sekaligus memberikan tawaran penerbangan di masa depan bagi penumpang yang batal terbang.

Diperkirakan sedikitnya 40 kali penerbangan kedua maskapai itu dari dan ke Bali akan terjadi dalam 24 jam jika kondisi memungkinkan.

Jetstar mengatakan akan bekerja sama dengan Qantas, untuk menggunakan dua buah pesawat berbadan lebar dengan kapasitas 300 penumpang hari Selasa. 

Demikian pula Virgin akan menerbangkan pesawat berbadan lebar untuk menambah kapasitas tempat duduk.

Menurut David Hall, kondisi cuaca terus dipantau setiap jam guna memastikan unsur keselamatan penumpang sebagai prioritas pertama.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudal China Bisa Mencapai Australia, PM Abbott Tolak Berkomentar

Berita Terkait