Ribuan Warga Afghan Pilih Republik Islam Iran ketimbang Taliban

Kamis, 11 November 2021 – 00:51 WIB
Warga berusaha memasuki Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). Foto: ANTARA/Reuters

jpnn.com, KABUL - Sekitar 4.000 hingga 5.000 warga Afghanistan menyeberang ke Iran setiap hari sejak Taliban menduduki Kabul pada Agustus, kata kelompok bantuan Norwegian Refugee Council (NRC) pada Rabu.

NRC mengatakan sebanyak 300.000 warga Afghanistan telah menyeberangi perbatasan sejak kemenangan Taliban.

BACA JUGA: Uni Eropa Ingin Bantu Afghanistan, tetapi Perilaku Taliban Meresahkan

Kelompok bantuan itu menyerukan lebih banyak dukungan internasional untuk Iran yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang dalam.

"Iran tidak dapat diharapkan menjadi tuan rumah begitu banyak warga Afghanistan dengan begitu sedikit dukungan dari masyarakat internasional," kata Sekretaris Jenderal NRC Jan Egeland dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Temui Taliban, Utusan Inggris Ingin Cegah Afghanistan Jadi Inkubator Teroris

"Harus ada peningkatan bantuan segera, baik di Afghanistan maupun di negara-negara tetangga seperti Iran, sebelum musim dingin yang mematikan."

Kemenangan mengejutkan Taliban saat pasukan Amerika Serikat terakhir bersiap untuk meninggalkan Afghanistan telah mendorong eksodus massal para pejabat pemerintah dukungan Barat dan warga Afghanistan yang berisiko.

BACA JUGA: Taliban Gantung Mayat di Tengah Kota, Peringatan untuk Semua Warga

Berakhirnya dukungan internasional secara tiba-tiba dan pembekuan aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri juga telah mendorong negara itu mendekati keruntuhan ekonomi, meningkatkan kekhawatiran akan krisis pengungsi seperti eksodus dari Suriah pada 2015 yang mengguncang Eropa.

Iran dan Pakistan bersama-sama menampung sekitar 90 persen dari 5 juta warga Afghanistan yang mengungsi di luar negeri, meskipun tidak semuanya dihitung sebagai pengungsi.

"Kami memuji Iran karena menyambut dan menampung jutaan pengungsi Afghanistan selama empat dekade terakhir. Tetapi sekarang komunitas internasional harus melangkah untuk mendukung negara-negara tetangga Afghanistan," kata Egeland.

Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sebanyak 22,8 juta orang --lebih dari setengah dari 39 juta penduduk Afghanistan-- menghadapi kerawanan pangan akut dibandingkan dengan 14 juta warga dua bulan lalu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler