Ribuan Warga Korban Banjir Bandang di Palas Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

Jumat, 07 Januari 2022 – 20:13 WIB
Plt Bupati Palas drg. H Ahmad Zarnawi Pasaribu, bersama Kapolres Palas AKBP Indra Yanitra Irawan SIK, M.Si dan Sekda Arpan Nasution meninjau lokasi banjir bandang, di empat desa, yakni Desa Tamiang, Desa Tanjung Barani, Desa Tanjung Baru dan Desa Manggis, Kecamatan Batang Lubu Sutam, Sabtu (1/1) pagi. (ANTARA/Ashari)

jpnn.com, PADANG LAWAS - Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara pada akhir tahun 2021 lalu.

Mereka juga terancam kehilangan tempat tinggal karena rumah yang biasa dihuni mereka mengalami rusak berat akibat diterjang material banjir

BACA JUGA: Kijang Innova Hantam Pemotor, 2 Gadis Tewas setelah Terseret 20 Meter, Lihat Kondisinya

Berdasarkan data dari BPBD Padang Lawas hingga Jumat (7/1), tercatat ada 136 unit rumah yang mengalami rusak berat, 60 rumah rusak sedang dan 441 mengalami rusak ringan. 

Akibatnya, 625 kepala keluarga dengan 2.465 jiwa terdampak. 

BACA JUGA: Gempar di Jalan Platuk Surabaya, Berawal dari Tangisan Bayi

Kepala BPBD Padang Lawas Amit Hadi Nasution menyebut hingga saat ini warga yang rumahnya rusak masih mengungsi di posko pengungsian serta kerabat dekat. 

"Mereka tinggal di posko pengungsian yang disediakan oleh Dinsos. Kemudian ada juga di Pesantren Babul Hasanah dan satu posko lagi di SD," ujarnya. 

BACA JUGA: Penggeledahan di Rumah Oknum PNS Ricuh, Polisi Dilempari Batu, Iptu Adib Bilang Begini

Amit menjelaskan ada dua desa yang terdampak parah akibat banjir bandang tersebut. Kedua desa itu, yakni Desa Tamiang dan Desa Tanjung Berani. 

Di desa itu, rumah warga terendam lumpur dan pasir mencapai dua meter. Selain itu, rumah mereka juga hanyut terbawa material. 

"Kedua desa itu yang paling parah dan hampir ratusan rumah rusak berat. Bahkan, sejumlah rumah mereka banyak yang hanyut," jelasnya. 

Dalam memaksimalkan evakuasi dan pembersihan material lumpur serta batang pohon, petugas telah mengerahkan tiga unit escavator dan dua unit beko serta alat berat lainnya. 

Sementara terkait dengan status tanggap darurat bencana banjir yang ditetapkan di Padang Lawas, Amit memprediksi bakal diperpanjang hingga satu bulan ke depan. 

"Karena untuk membersihkan satu rumah saja butuh dua hari. Artinya sampai tanggal 14 nanti belum rampung. Namun, nanti statusnya bukan darurat bencana, melainkan pemulihan pasca bencana," ungkap Amit. 

Dia menyebut saat ini distribusi logistik terutama bahan pangan bagi warga berada di pengungsian masih terus dilakukan. 

BACA JUGABripka DS Bikin Malu Polri, Tak Ampun, Langsung Dipecat, Kapolres Berpesan Tegas Begini

Pihaknya juga menyiagakan posko kesehatan dan dapur umum selama masa tanggap darurat bencana. (mcr22/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Budi
Reporter : Finta Rahyuni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler