jpnn.com, BANDUNG - Seorang suporter Persib, Ricko Andrean, meregang nyawa pada Kamis (27/7) setelah dirawat di RS Santo Yusup, Bandung.
Korban salah sasaran dalam keributan antar suporter itu meninggal dunia setelah dirawat lima hari.
BACA JUGA: Pelatih Mulai Khawatir Persija Lawan Persib
Meninggalnya Ricko menambah deretan korban suporter meninggal akibat pengeroyokan.
Sialnya, Bobotoh, sebutan suporter Persib, itu harus tewas akibat ulah sesama Bobotoh.
BACA JUGA: Pelatih Espanyol Kagum Pada Semangat The Jakmania
Ricko diduga merupakan korban pemukulan salah sasaran bobotoh karena sempat menghampiri keributan dan berusaha menenangkan keributan bobotoh dengan penyusup The Jakmania.
Tapi, saat berusaha menghentikan keributan, dia justru diserang dan jadi bulan-bulanan. Dalam laga itu, Ricko juga tak mengenakan kostum atau pun atribut Persib.
BACA JUGA: Macan Kemayoran Malu Besar
Timbulnya korban jiwa tersebut membuat prihatin media officer Viking Persib Club, kelompok suporter Persib, Agus Rahmat. Saat dihubungi Kamis (27/7) siang, dia berharap ini menjadi yang terakhir.
"Kabar ini pastinya membuat bobotoh sedih dan berduka. Kami berharap jangan ada lagi lah, ini jadi yang terakhir," katanya.
Bagi pria yang akrab disapa Gus Dul itu, insiden yang menimpa Ricko harus dilihat oleh suporter lain di Indonesia.
"Kejadian Ricko ini harus jadi pelajaran buat kami, juga buat semua suporter Indonesia. Jangan ada lagi kekerasan dalam sepak bola Indonesia," tegasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundur dari Persib, Djanur Ungkap Kesalahannya yang Terbesar
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad