jpnn.com - JAKARTA - Sebagai tempat menggembleng mental para pebulutangkis terbaik dunia, Pelatnas PB PBSI yang terletak di Cipayung memang menerapkan aturan ketat. Tak sembarang pebulutangkis bisa menembus Pelatnas.
Kasubid Pelatnas, Ricky Soebagdja mengatakan, pihaknya tak mau main-main dalam menempa para atlet. Setiap pebulutangkis yang sudah masuk Pelatnas juga mesti menaati aturan yang sudah ditegakkan.
BACA JUGA: Wenger Sebut Ozil Tertekan di Arsenal
“Pelatnas memang harus angker. Artinya, tidak mudah untuk masuk Pelatnas. Dulu ketika saya masih jadi pemain, mau masuk Diklat Ragunan saja sulit sekali. Apalagi masuk Pelatnas. Di pelatnas, kualitas, fisik, dan attitude atlet haruslah yang terbaik,” terang Ricky di laman resmi PB PBSI.
Legenda hidup bulutangkis Indonesia tersebut menambahkan, setiap atlet di Pelatnas tak boleh cepat berpuas diri. Mereka dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan. Pasalnya, persaingan di bulutangkis dunia juga semakin ketat.
BACA JUGA: Shakhtar Donetsk Langsung Fokus Lawan MU
“Pemain yang di Pelatnas juga tidak bisa bangga dengan rangking 30 atau 40 dunia. Setidaknya harus masuk top five. Kecuali yang masih di level potensial. Tetapi dilihat juga, bagaimana progress kenaikan rankingnya dalam satu sampai dua tahun? Kalau di situ-situ saja ya bagaimana?” tambah Ricky.
Kabid Binpres PP PBSI, Rexy Mainaky menambahkan, setiap atlet yang masuk Pelatnas harus memiliki komitmen penuh.
BACA JUGA: Kunci Kemenangan Ajax Karena Neymar Banyak Dilanggar
“Saya tidak mau pelatnas cuma dijadikan tempat memulihkan cedera, tempat menguruskan badan dan sebagainya. Atlet yang masuk pelatnas seharusnya sudah punya tujuan. Kalau dia cuma pemain bagus, tapi desire tidak ada, attitude amburadul, saya tidak mau ada yang begini,” tegas Rexy. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lorenzo Ternyata Masih Jomblo
Redaktur : Tim Redaksi