jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan selamat kepada Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang resmi menjadi Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 pada Minggu (20/10).
“Kami mengucapkan selamat atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat kepada Bapak Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Rresiden RI,” kata Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Atalia Ridwan Kamil: Orang Tua Harus Jadi Teladan Anak dalam Penggunaan Gawai
Menurutnya, dari hasil proses demokrasi yang sudah diputuskan dan disepakati. Jadi, mari kita dukung. Karena bagaimana pun lima tahun ke depan akan dipenuhi oleh tantangan.
Emil pun mengutarakan sejumlah harapannya kepada Jokowi-Ma’ruf Amin. Pertama, dia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga. Kemudian, kondisi sosial politik Tanah Air semakin kondusif dan tidak banyak gejolak.
BACA JUGA: Gubernur Jabar Dukung Pemanfaatan Aplikasi KBB Go
“Harapan saya hanya satu, di periode pertama, ekonomi bergerak maju, saya merasakan, tetapi sosial politik banyak gejolak. Mudah-mudahan di periode kedua, ekonominya sama majunya, sama melompatnya, dan sosial politik kondusif lahir batin tidak banyak gejolak,” katanya.
Selain itu, dalam menyikapi perbedaan cara pandang sebaiknya bias diselesaikan dengan cara komunikasi dan saling menghargai.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Sebut Film sebagai Media Promosi Pariwisata Daerah
’’Itu harapannya. Semoga kita bisa menjadi bangsa yang besar. Menurut prediksi kita akan menjadi negara adidaya pada 2045,” ucap Emil melanjutkan.
Emil meminta kepada Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024 untuk memperhatikan Jabar. Sebab, Tanah Pasundan menjadi daerah dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di Indonesia.
’’Ada sekira 50 juta jiwa atau 20 persen dari populasi Indonesia, saya kira agar presiden memprioritaskan provinsi yang penduduknya paling besar, jumlah penduduk Jabar itu 20 persennya Indonesia. Jadi, saya minta harapan teknisnya itu,” ucap Emil.
Emil menambahkan, untuk provinsi Jabar salah satu yang mendesak adalah keinginan untuk pemekaran wilayah. Kemudian, ada keadilan fiskal karena saat ini masih belum adil bantuan keuangannya. Sebab, jika dibandingkan dengan provinsi yang jumlah daerahnya lebih besar ketimbang berpenduduk banyak.
’’Mudah-mudahan harapan ini bisa dipenuhi di periode kedua,” kata Emil.
Terpisah, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Jabar Sidkon Djampi mengatakan, pelantikan presiden yang baru saja dilakukan telah berjalan aman. Dan ini patut disyukuri sebagai proses perjalanan berbangsa dan bernegara, yang demokratis, aman dan damai.
’’Untuk itu, mari jaga kemanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,” kata Sidkon.
Polda Jabar membantu dengan menurunkan 17.793 personel untuk menjaga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar (Kombes) Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, jumlah termasuk 300 personel TNI di dalamnya. Namun, jumlah ini tidak termasuk dengan personel (polisi) di Depok dan Bekasi.
Menurutnya, untuk pengamanan kepolisian meningkatkan tindakan pencegahan dalam menciptakan situasi aman terutama antisipasi meningkatnya suhu politik di Indonesia, khususnya di beberapa kota di Jawa Barat.
“Kita telah dan sedang melakukan kegiatan imbangan dalam rangka pengamanan jelang pelantikan presiden wakil presiden. Yang kita utamakan kegiatan wujudnya preemtif dan preventif,” kata dia.
Menurutnya, sejak beberapa hari lalu, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi dalam bentuk silaturahmi dialogis kepada tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah daerah untuk berpartisipasi aktif menjaga keamanan. Bahkan, Polda Jabar juga melaksanakan kegiatan yang sifatnya preventif jelang pelantikan presiden.
“Dalam kegiatan preventif, kegiatan rutin yang ditingkatkan wujudnya patroli. Patrolinya masih bersifat dialogis baik itu patroli mandiri dari kepolisian maupun skala besar dengan TNI,” ujarnya. (*)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi