Ridwan Kamil Janji Tingkatkan Insentif RT-RW untuk Percepat Pembangunan

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berjanji akan meningkatkan insentif pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Menurut Ridwan Kamil, peningkatan itu untuk mendukung program pengembangan akar rumput.

BACA JUGA: Tak Ingin Pilkada Diwarnai Golput, Aliansi Relawan Rido: Tiap Suara Sangat Berarti 

“Dalam kaitan dengan desentralisasi anggaran RW, penghasilan pengurus RT-RW yang kerja keras luar biasa akan kami naikkan,” ujar RK dalam keterangan persnya, Kamis (26/9).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu bilang, insentif pengurus RT dan RW perlu ditingkatkan karena mereka menjadi ujung tombak untuk program-program pengembangan grass root.

BACA JUGA: TKN FANTA Perkenalkan RK Ecosystem, Targetkan Suara Anak Muda untuk Menangkan RIDO

“Darin mulai penataan area mereka, pelestarian kegiatan seni-budaya setempat, hingga aktivitas ekonomi,” kata dia.

Sementara Juru Bicara RIDO Juwanda memastikan pasangan Ridwan Kamil-Suswono ingin memberikan perhatian langsung ke akar rumput.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Bakal Hijaukan Wilayah Pancoran Pakai Dana RW Rp 200 Juta

Termasuk salah satunya dengan menaikkan insentif pengurus RT-RW dan anggaran Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

Juwanda mengatakan, program ini dijalankan untuk pemerataan pembangunan di Jakarta, dengan melibatkan partisipasi warga.

"Ini program pembangunan yang sebisa mungkin swa-kelola. Jadi, warga merumuskan dan mengerjakan bersama-sama dan akan mendorong partisipasi publik,” ujar Juwanda.

Program serupa, menurut Juwanda, sudah dijalani Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung. Keberhasilan itu akan diterapkan di Jakarta.

"Ini prinsipnya beliau melakukan desentralisasi anggaran, setiap RW diberikan keleluasaan untuk menentukan langsung, diberikan anggaran apa yang perlu dibangun di wilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Progran pemberian anggaran langsung ke tingkat RW diharapkan bisa mempercepat pembangunan di tingkat akar rumput.

Partisipasi publik menjadi meningkat karena warga ikut terlibat menyampaikan isu lokal.

"Proses pembangunan di bawah jadi lebih cepat, tak lagi berjenjang. Jadi untuk ini ada percepatan pembangunan kan di level bawah,” ujar Juwanda. (mcr4/jpnn)