:vid="7688"
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka masih optimis bisa terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat. Meskipun dari hasil hitung cepat, pasangan Rieke-Teten Masduki dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat menempati posisi dua, Rieke belum menyerah.
Menurut Rieke, dari hasil perhitungan yang ada saat ini menunjukan bahwa masyarakat Jawa Barat ingin ada suatu perubahan. "Harus optimis karena kita dari awal berkoalisi dengan rakyat. Kita kerja 2,5 bulan, kita tidak ada dana dan saya juga bukan pemain anggaran," kata Rieke di DPR, Jakarta, Selasa (26/2).
Rieke mengaku sangat menghargai hasil perhitungan cepat yang dilaksanakan beberapa lembaga survei. Namun, kata dia, dirinya masih optimis karena berdasarkan perhitungan real count di beberapa daerah dirinya lebih unggul. "Kami menghargai, tapi jumlah yang dihitung itu banyak banget. Jadi kita tunggu saja dulu," tambahnya.
Selain itu menurut Rieke, pihaknya akan meminta tanggungjawab dari KPUD Jawa Barat sebagai penyelenggara. Hal itu terkait hak konstitusi warga yang tidak bisa memilih.
"Kita akan memperjuangkan hak-hak warga negara yang tidak bisa memilih. Kita juga akan meminta pertanggungjawaban KPU sebagai penyelenggara dengan dana Rp 1,4 triliun," ujarnya.
Pemeran Oneng tersebut mengatakan Pilkada merupakan suatu hal yang penting. Sebab proses pemerintahan yang bersih berawal dari Pilkada yang bersih.
Itu sebabnya, Rieke mengaku pihaknya akan menyelidiki dugaan penyalahgunaan uang rakyat untuk kegiatan kampanye oleh pihak tertentu. "Apapun hasilnya nanti, persoalan penyelewengan uang rakyat di Jawa barat, termasuk penggunaan (anggaran) oleh pihak tertentu untuk kampanye. Kita akan kejar terus karena itu uang rakyat," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka masih optimis bisa terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat. Meskipun dari hasil hitung cepat, pasangan Rieke-Teten Masduki dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat menempati posisi dua, Rieke belum menyerah.
Menurut Rieke, dari hasil perhitungan yang ada saat ini menunjukan bahwa masyarakat Jawa Barat ingin ada suatu perubahan. "Harus optimis karena kita dari awal berkoalisi dengan rakyat. Kita kerja 2,5 bulan, kita tidak ada dana dan saya juga bukan pemain anggaran," kata Rieke di DPR, Jakarta, Selasa (26/2).
Rieke mengaku sangat menghargai hasil perhitungan cepat yang dilaksanakan beberapa lembaga survei. Namun, kata dia, dirinya masih optimis karena berdasarkan perhitungan real count di beberapa daerah dirinya lebih unggul. "Kami menghargai, tapi jumlah yang dihitung itu banyak banget. Jadi kita tunggu saja dulu," tambahnya.
Selain itu menurut Rieke, pihaknya akan meminta tanggungjawab dari KPUD Jawa Barat sebagai penyelenggara. Hal itu terkait hak konstitusi warga yang tidak bisa memilih.
"Kita akan memperjuangkan hak-hak warga negara yang tidak bisa memilih. Kita juga akan meminta pertanggungjawaban KPU sebagai penyelenggara dengan dana Rp 1,4 triliun," ujarnya.
Pemeran Oneng tersebut mengatakan Pilkada merupakan suatu hal yang penting. Sebab proses pemerintahan yang bersih berawal dari Pilkada yang bersih.
Itu sebabnya, Rieke mengaku pihaknya akan menyelidiki dugaan penyalahgunaan uang rakyat untuk kegiatan kampanye oleh pihak tertentu. "Apapun hasilnya nanti, persoalan penyelewengan uang rakyat di Jawa barat, termasuk penggunaan (anggaran) oleh pihak tertentu untuk kampanye. Kita akan kejar terus karena itu uang rakyat," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BK Awasi Kehadiran Anggota DPR
Redaktur : Tim Redaksi