jpnn.com - JAKARTA –PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal melakukan penerbitan saham baru alias rights issue.
Perusahaan konstruksi pelat merah itu mengincar tambahan modal Rp 6,149 triliun dari penerbitan saham baru.
BACA JUGA: Tax Amnesty Indonesia Diyakini Paling Sukses di Dunia
Tambahan modal dibutuhkan karena kontrak proyek yang digarap WIKA naik 345 persen menjadi Rp 11,472 triliun dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menyatakan, rights issue dijadwalkan terealisasi pada Oktober mendatang.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Harga Premium Bakal Turun
Tahap persiapan sudah dilakukan sebagai salah satu amanat hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Agustus lalu.
Pemegang saham merestui rencana rights issue agar bisa menyerap penyertaan modal negara (PMN) Rp 4 triliun.
BACA JUGA: Baidu Semangati Menpar Arief Kejar Target Outbound Tiongkok
Sebesar Rp 2,149 triliun sisanya diharapkan diraih dari pemegang saham publik.
Komposisi itu sesuai dengan persentase kepemilikan saham perseroan, yakni 65,05 persen milik pemerintah dan 34,95 persen milik publik.
Dengan tambahan modal Rp 4 triliun, persentase kepemilikan pemerintah tidak terdilusi setelah rights issue.
Proyeksi harga saham sekitar Rp 1.525–Rp 2.505 per saham.
Penentuan harga pelaksanaan dihitung berdasar rata-rata harga saham dalam 60 hari perdagangan terakhir dengan cut-off date 20 September 2016.
Dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur dan menambah daya saing perseroan.
Antara lain, jalan tol Soreang–Pasir Koja (Bandung), jalan tol Manado–Bitung, jalan tol Balikpapan–Samarinda, PLTU Banten 2 x 1.000 mw, PLTU Aceh 2 x 200 mw, water treatment plant (WTP) Jatiluhur, dan kawasan industri Kuala Tanjung.
Pada penutupan perdagangan kemarin, saham WIKA ditutup turun 140 poin (5,11 persen) ke level Rp 2.600 per saham. (gen/c15/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerdas Memilih Kantong Plastik yang Aman dan Bersertifikasi Halal
Redaktur : Tim Redaksi