jpnn.com, SURABAYA - Pembelajaran hybrid atau luring dan daring sudah berlangsung untuk jenjang SMP di Surabaya.
Demi mendukung proses pembelajaran itu, SMP 17 Agustus 1945 (SMPTag) memanfaatkan teknologi kamera tracking yang terpasang di dalam kelas.
BACA JUGA: Orang Tua Tahu Anaknya jadi PSK dari Akun MiChat
Direktur Sistem Informasi Yayasan Pendidikan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya Supangat menjelaskan kamera tracking menjadi solusi bagi sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tanpa mengurangi kualitas mengajar.
"Jadi, siswa yang mengikuti secara daring bisa merasakan hal yang sama dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara langsung," jelas Supangat, Jumat (1/10).
BACA JUGA: Ini Sosok Muhammad Kece, 7 Kali Diusir Masyarakat Kampung
Teknologi yang digunakan juga menyesuaikan aspek software dan hardwere sesuai dengan satuan pendidikan yang ada.
"Termasuk penggunaan kamera tracking dan modul yang diaplikasikan secara berdaya guna," ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMTag Wiwik Wahyuningsih mengatakan sebelum ada kamera tracking, guru harus mengatur sendiri siaran kelasnya memakai laptop, ponsel, dan tripod.
"Itu agak ribet, padahal pembelajaran hybrid harus dilakukan, karena sekolah kami ditunjuk untuk melaksanakan PTM terbatas," kata dia.
Selain itu, para guru juga harus melayani siswa yang belajar dari rumah. Dengan adanya sarana kamera tracking itu bisa meringankan pekerjaan tenaga pendidik.
"Terima kasih atas bantuannya, sekarang guru tidak perlu membawa perlengkapan mengajar daring sendiri," ucap dia.
Ricky Rafael salah seorang siswa mengaku sangat terbantu dengan sistem kamera tracking. Pembelajaran di rumah suasananya sama seperti saat di kelas.
"Proses pembelajaran lebih jelas dan tidak bosan. Teman-teman yang tidak bisa ikut PTM tidak akan ketinggalan pembelajaran," kata Ricky. (mcr12/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arry Saputra