jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo menyentil Menteri BUMN Rini Soemarno yang berencana mengalihkan 220 Megawatt (MW) pasokan listrik Inalum ke PT. PLN (Persero) untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara (Sumut).
Menurutnya, rencana itu bukan solusi karena akan berdampak pada produksi perusahaan aluminium tersebut, termasuk para pekerjanya. Karena itu Rini diminta memikirkannya kembali.
BACA JUGA: Rombak Direksi Pertamina, Rini Pangkas Jumlah Direktur
"Kita berharap menteri BUMN berfikir ulang mengenai rencana itu. Pengalihan tersebut ke depan bisa berdampak kelangsungan pada perkerja. Itu bukan solusi mengatasi kelangkaan listrik di Sumut," kata Sartono Hutomo kepada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (28/11).
Jika pengalihan pasokan listrik sebesar 220 MW ke PT PLN dilakukan, maka akan menghentikan sekitar 50 persen persen produksi di Inalum. Karena itu dia meminta pemerintah objektif dan realistis dalam menyelesaikan masalah kelistrikan di Sumut agar Inalum bisa tetap eksis beroperasi dan tidak membuat resah pekerja Inalum.
BACA JUGA: Jokowi Kepincut Kinerja Dwi Soetjipto di Semen Indonesia
"Pemerintah harus menghargai nasionalisasi Inalum pada November 2013 yang lalu, di mana pemerintah berhasil menasionalisasi aset ini setelah 30 tahun dikelola oleh Jepang, dengan biaya pengakuisisian sebesar Rp 5,5 triliun kurs saat itu," jelasnya.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat mengingatkan kapasitas produksi PT Inalum saat ini mencapai 240 ribu ton dari 700 ribu ton kebutuhan alumunium nasional. Inalum juga salah satu perusahaan peleburan alumunium yang sangat lengkap di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Pemerintah Tunjuk Dwi Soetjipto Jadi Dirut Pertamina
"Kalau pemerintah memang serius mengatasi krisis listrik di Sumut, harusnya berupaya membuka kembali PLTGU Begawan dari penyegelan kejaksaan dan mendorong penyelesaian korupsinya," tegas Sartono.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Raih 2 Penghargaan Human Capital
Redaktur : Tim Redaksi