Rini Soemarno Ingin Jual Gedung Kementerian BUMN

Senin, 15 Desember 2014 – 18:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berkeinginan menjual gedung yang menjadi kantor bagi kementerian yang dipimpinnya. Alasannya adalah demi efisiensi keuangan, mengingat biaya operasional gedung Kementerian BUMN tidak sedikit.

Menurut Rini, gedung Kementerian BUMN yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan itu terlalu besar untuk instansi dengan jumlah pegawai yang hanya 250 orang. Sementara gedung Kementerian BUMN yang terdiri dari 21 lantai menggunakan sistem pendingin udara yang terpusat (AC sentral)

BACA JUGA: BUMN Tunjuk Bambang Tjahjono Jabat Dirut Airnav Indonesia

"Kita cuma 250 orang, saya rasa kalau kita pakai 3-4 lantai saja sudah cukup. Sehingga, ya dijual saja kalau gitu. Apalagi gedung ini kan sampai 21 lantai dan sentral. Kayak kemarin hari Sabtu-Minggu beberapa deputi masuk, mereka curhat kalau kerja kepanasan dan sampai keringatan karena AC-nya mati. Kalau mau dihidupin, semua gedung harus hidup kan mubazir," ungkap Rini di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (15/12).

Selain itu, Rini juga beralasan ruangan kerja yang tak terlalu luas malah akan mendekatkannya dengan para karyawan. Karenanya dengan menjual gedung Kementerian BUMN, Rini ingin menunjukkan pada perusahaan pelat merah bahwa pihaknya benar-benar berupaya untuk memperkecil pengeluaran.

BACA JUGA: Ini 3 Top Hotel Murah yang Dekat Dufan

"Selama ini saya mengusulkan untuk efisiensi, nggak fair rasanya kalau kita teriak-teriak BUMN harus efisiein. Makannya saya menekankan betul harus efisien, cost yang tidak efektif dikurangi. Kalau Kementerian BUMN nggak melakukan (efisien) ya sama saja kan," papar Rini.

Sebagai gantinya, Rini akan menyewa gedung yang lebih kecil. Hanya saja untuk saat ini ia belum memikirkan gedung baru untuk kantor Kementerian BUMN. "Belum tahu di mana, ini kan baru rencana," kata mantan menteri perdagangan itu.(chi/jpnn)

BACA JUGA: Calon Direktur Utama Citilink dari Internal

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Tahun Baru, Tiket Ekonomi Ludes sampai Akhir Desember


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler