Rio Masih Kurang Bayar, Sang Ibu Temui Gubernur Ganjar

Jumat, 06 Mei 2016 – 04:04 WIB
Rio Haryanto dan ibundanya, Indah Pennywati. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - SEMARANG - Pembalap Formula 1 kebanggaan nasional Rio Haryanto terancam tak bisa mengikuti balapan selama satu musim penuh. Penyebabnya, pembalap asal Solo itu masih belum membayar kekurangan Rp 150 miliar ke tim Manor Racing yang menaunginya di ajang F1.

Masih adanya kekurangan pembayaran itu membuat ibunda Rio, Indah Pennywati memberanikan diri menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (4/5). Indah menemui Ganjar di ruang kerjanya untuk menceritakan kendala pembiayaan Rio yang masih kurang Rp 150 miliar.

BACA JUGA: Barito Putera Semakin Krisis

Total keseluruhan balapan di F1 sampai November 2016 adalah 20 race. Dana yang sudah disetorkan sekarang hanya mampu menutup hingga 10 race.
Manor Racing Team pun memberi tenggat hingga akhir Mei ini bagi Rio untuk melunasi Rp 150 miliar. Jika tidak, debut Rio di F1 terpaksa harus berakhir.

”Malaysia melalui Petronas berinvestasi luar biasa di F1. Kami inginnya Rio juga bisa jadi icon nasional karena F1 adalah event internasional,” kata Indah.

BACA JUGA: Waspada!!! Bonek Tunggu Aremania di Pintu Masuk Suramadu

Ia menjelaskan, keluarga Rio sudah keliling ke sejumlah pihak. Di antaranya, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan pihak lainnya.

Pertamina sejauh ini sudah membantu Euro 5 juta. Sedangkan Kemenpora yang sebelumnya juga ingin membantu, ternyata terkendala administrasi di Kementerian Keuangan.

BACA JUGA: Patahkan Kutukanmu, Rossi!

Di sisi lain sejumlah perusahaan besar di Jateng juga belum bersedia membantu. Karenanya Indah menemui Ganjar untuk menyampaikan persoalan yang ada.

”Kami ingin ada dukungan dari Pak Gubenur untuk menjembatani. Rio kan warga Jateng, dan kami sedang dalam mohon dukungan untuk Rio. Karena Rio selama ini hanya baru ada setengah dari biaya keseluruhan yang kami dapatkan,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Ganjar langsung mencoba menghubungi sejumlah pihak melalui telepon genggamnya. Pertama, ia mengontak Menteri BUMN Rini Soemarno. Sayang, telepon dari Ganjar tak tersambung.

Gubernur asal PDIP itu lantas mencoba menghubungi Menpora Imam Nahrawi. Lagi-lagi upayanya tidak direspons.

Akhirnya Ganjar menghubungi salah seorang staf khusus Kemenpora. Namun, Stafsus Kemenpora itu juga tak bisa membantu karena memang ada kendala administrasi pendanaan.

Tak patah arang, Ganjar lantas menghubungi sejumlah direktur BUMN.  Ada direktur Bank Mandiri, Garuda Indonesia, bahkan Pertamina.

Dalam perbincangan via telepon ke sejumlah direktur BUMN itu Ganjar mendesak agar ada upaya gotong royong dari seluruh perusahaan pelat merah demi Rio. Harapannya, Pertamina juga bersedia membantu secara penuh.

”Kalau satu BUMN bisa bantu Rp 10 miliar saja, maka hanya hutuh 15 BUMN. Kalau varian, bisa Rp 10 sampai Rp 20 miliar per perusahaan, maka hanya butuh 10 BUMN. Maka tugas saya untuk menyampaikan kepada menteri BUMN,” katanya.

Ganjar mengakui biaya untuk Rio agar bisa berlaga satu musim penuh di F1 memang tergolong wah. Namun, uang itu memang akan kecil jika dibandingkan dengan berkibarnya nama Indonesia di ajang even olahraga bergengsi di tingkat dunia.

”Publik harus tahu, Rp 150 miliar itu duit besar kalau bicara kemiskinan, akan jadi kecil jika bendera ini dikibarkan di internasional untuk F1 yang belum pernah ada dalam sejarah Indonesia. Ini momentum,” tegasnya.

Ganjar menegaskan, Rio harus didukung karena telah mengukir sejarah sebagai pembalap F1 pertama dari Indonesia. Bekas anggota DPR itu pun akan membantu mencarikan dana.

”Bangsa Indonesia tentu bangga ketika bendera Merah Putih dikibarkan di event internasional paling bergengsi tersebut. Hal ini tidak merugikan,” katanya. (aro/ce1/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Madrid Ejek Kualitas Atletico


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler