JAKARTA -- Aktris cantik, Ririn Ekawati mendapat peran menantang saat bermain sebagai Dokter Fatimah di pedalaman Papua, tepatnya di Kabupate Lani Jaya. Wilayah tersebut merupakan daerah pedalaman, di tengah hutan yang kekurangan air bersih.
Akibatnya, selama proses syuting yang memakan waktu 1 bulan lima hari, Ririn hanya mandi empat kali. "Saya memang jarang mandi di sana. Ada air tapi warnanya kopi susu coklat. Mandi di sana susah banget, saya cuman pakai tisu basah," kata Ririn saat press screening film "Di Timur Matahari" di XXI Episentrum Kuningan, Jakarta, Senin (11/6).
Untuk masalah logat dan makanan, Ririn mengaku tidak terlalu sulit beradaptasi. "Di sana makannya ubi dan singkong, kami juga ikut makan ubi dan singkong," kata aktris kelahiran Jakarta 11 November 1982 ini.
Tentang air bersih yang minim di Papua, Ririn mengaku tidak terlalu kaget. "Kita udah disounding duluan, makanya prepare macam-macam, jadinya saya bawa tisu basah," ungkapnya.
Sebelumnya Ririn juga pernah syuting di pedalaman Nusa Tenggara Timur. Tapi syuting di Papua, menurutnya jauh lebih menantang.
Ririn mengaku belajar banyak hal di Papua. Peran dokter yang dia jalani, Ririn dalami setelah melihat dokter Indah, dokter setempat yang melakukan pengobatan dari desa ke desa.
"Film ini kita jadikan sebagai ajang pembelajaran, kalau mau belajar sabar, di Papua tempatnya. Banyak hal yang bisa dipelajari di sana. Orang-orang di sana sangat tulus membantu kita. Bayangan aku tentang Papua yang seram buyar setelah di sana," ungkapnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uya tak Paksakan Cinta Main Sulap
Redaktur : Tim Redaksi