Risma Dorong Pengembangan Alat Transportasi Air di Papua

Minggu, 03 Oktober 2021 – 23:09 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAYAPURA - Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu dengan Rektor Universitas Cenderawasih Apolo Safanpo di Jayapura, Papua, Minggu (3/10).

Pertemuan keduanya membicarakan tiga hal penting. Yakni, rencana pengembangan pemberdayaan sosial, human development dan bantuan aksesibilitas transportasi di wilayah Papua.

BACA JUGA: Ketersediaan Vaksin Jauh Melampaui Target Vaksinasi, Sudah Sebegini

Risma juga mendorong penguatan kerja sama Uncen dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Menurut Risma, langkah paling awal yang penting dilakukan untuk memajukan Papua yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada.

BACA JUGA: Jumlah Penerima Vaksin COVID-19 Ternyata Sudah Banyak Banget, Sebegini

Caranya, antara lain dengan meningkatkan aksesibilitas.

Dia menilai ketika aksesibilitas baik, maka akan mendorong penguatan aktivitas perekonomian yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA: Gerindra Akhirnya Menyatakan Sikap atas Usulan Pemerintah ini

Risma juga menyebut sejumlah pakar dari ITS akan dilibatkan dalam mengembangkan alat transportasi air di Papua, berkolaborasi dengan pakar di Uncen.

"Bisa saja membelikan perahu dari luar, tetapi kalau seperti itu tidak akan ada transfer knowledge."

"Karena itu, saya sampaikan ke Rektor Uncen dan kemudian saya sampaikan ke ITS. Alhamdulillah keduanya siap membantu,” ujar Risma di Jayapura.

Risma menilai alat transportasi memiliki peran yang sangat strategis, di antaranya perahu.

Sebab, kondisi geografis Papua banyak dilalui sungai.

Hal tersebut menjadi modal memperkuat akses transportasi warga.

Mensos berpendapat, perlu perahu yang bisa memuat barang dengan kapasitas besar agar distribusi barang ke masyarakat dapat dilakukan secara efisien.

“Saya punya konsep seperti ini. Perahu yang ingin dikembangkan awalnya didesain maksimal muatannya 200 kilogram."

Lalu berikutnya maksimal satu ton dan saya nego jadi dua ton."

"Kalau bisa menggunakan perahu seperti itu, bisa efisien agar harga barang terkendali. Masyarakat kan tidak mungkin sejahtera kalau harga barang-barang mahal,” pungkas Tri Rismaharini. (**/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler