Risma Wacanakan Jalur Khusus Rombongan Suporter

Sabtu, 09 Maret 2013 – 07:17 WIB
Kerusuhan suporter Bonek Persebaya di jalan Banyu Urip terjadi di atas jembatan Tol Surabaya-Gempol yang menunggu datangnya suporter Aremania Malang melewati jalan tersebut hinga dini hari. Aparat keamanan melakukan pembubaran massa dengan mengejar para pembuat riciuh. Suporter yang bentrok dengan aparat sempat mambakar satu Truk pengguna jalan Tol pada dini hari. (08/03/13) FOTO: Guslan Gumilang/Jawa Pos
SURABAYA - Kalau saja pihak-pihak terkait bisa menjaga diri dan melaksanakan perannya dengan baik, bentrokan Aremania dengan Bonek Kamis lalu (7/3) tidak terjadi. Harus dicarikan solusi agar insiden yang memalukan dan menyedihkan itu tidak terulang.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki ide agar perjalanan rombongan suporter sepak bola dibuatkan semacam jalur khusus. Jalur itu dibikin demi menghindari gesekan antarsuporter.

"Untuk Bonek, nanti kami mengantar mereka menghindari Malang, Kediri, dan kota yang dianggap rawan bentrok dengan mereka. Dengan demikian, potensi konflik antarsuporter bisa ditekan," jelas Risma di Surabaya kemarin.

Risma juga berharap, pemerintah daerah lain melakukan hal yang sama. Misalnya, Aremania tidak melewati Surabaya jika ada pertandingan di Gresik. "Memutar lebih jauh memang, tapi lebih aman untuk semua pihak," jelas wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.

Gesekan antarsuporter saat rombongan Aremania melewati kawasan Surabaya sebenarnya tidak hanya terjadi Kamis lalu. Itu kejadian yang selalu terulang. Artinya, kalau saja semua pihak mau belajar, hal tersebut bisa diantisipasi agar tidak terjadi.

Rombongan Aremania bisa diarahkan agar tidak melalui Sidoarjo dan Surabaya. Dari Malang, mereka bisa menuju Gresik dengan melalui Batu-Kandangan-Pare-Jombang-Babat-Lamongan-Gresik. Jalur itu memang lebih jauh dan lambat. Namun, sekali lagi, itu lebih selamat.

Meski selama ini dikenal kurang baik di masyarakat, Bonek dinilai Risma tetap kelompok yang bisa diatur. Kamis malam dia mendatangi ruas tol yang disisir Bonek. Risma langsung meminta berbagai benda berbahaya yang dibawa Bonek. "Ternyata mereka memberikan benda-benda itu. Mereka bisa diatur kok," ujarnya.

Terkait dengan meninggalnya seorang Bonek bernama Erik Setiawan Kamis lalu, Risma mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. "Ini yang terakhir. Tidak boleh ada korban jiwa lagi," tandas Risma.

Saleh Ismail Mukadar, Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, menyatakan lewatnya rombongan Aremania di kawasan Sidoarjo dan Surabaya adalah bentuk keteledoran polisi. Sebenarnya, antara pihak Bonek dan Aremania sudah memiliki perjanjian untuk mencegah hal itu. Pihak kepolisian tahu benar akan hal itu.

"Bagi saya polisi telah mencederai perjanjian yang disepakati beberapa tahun lalu. Perjanjian itu menyebutkan bahwa Aremania tidak boleh masuk Surabaya dengan menggunakan atributnya begitu juga Bonek tidak boleh masuk Malang dengan atributnya," kata Saleh. (idr/ady/dik/c13/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Daftar Peserta KLB PSSI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler