Rizal Dibegal, Dibacok, Terjatuh, Dihantam Lagi, 1 Pelaku Wanita

Kamis, 23 September 2021 – 04:59 WIB
Komplotan begal sadis di Bogor diringkus, Rabu (22/9). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Empat kawanan begal sadis yang beraksi di Jalan Juanda depan Kantor Pajak, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada awal September lalu akhirnya diringkus.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto mengatakan salah satu pelaku merupakan remaja wanita yang berperan sebagai joki motor.

BACA JUGA: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Istri Muda Yosef Buka Suara

Kawanan begal ini beraksi dengan korbannya Ahmad Mulia Rachman yang membonceng kedua rekannya Fahri dan Rizal.

Saat itu, kata Dhoni, korban sempat berhenti di salah satu warung untuk membeli rokok di Tanjakan Pancasan.

BACA JUGA: Warga Lamongan Tewas Secara Tragis di Surabaya

Ketika korban hendak pulang ke arah Pancasan, tiba–tiba ada yang mengacungkan celurit sambil berboncengan.

Karena panik, korban berbalik arah menuju Jalan Sistem Saru Arah (SSA).

Kemudian, ketika di tikungan Mal BTM korban Rizal yang dibonceng dan duduk bagian belakang terkena bacokan pada bagian punggung yang dilakukan salah satu pelaku berinisial TP.

“Korban Ahmad lalu menghentikan sepeda motornya tepat di depan kantor Pajak,” kata Kompol Dhoni.

Dhoni melanjutkan, kedua rekan Rizal saat itu langsung turun dari motor yang dibawa korban dan melarikan diri ke arah Bojong Neros.

Sedangkan korban memarkir sepeda motor, namun saat hendak kabur terjatuh, pelaku AA dan TP langsung membacok sebanyak dua kali ke arah tangan dan punggung korban.

“Setelah itu pelaku membawa kabur sepeda motor milik korban dan meninggalkannya di jalan,” ucapnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, kata Dhoni, selang beberapa hari petugas melakukan penangkapan terhadap IZ (20), AA (20), N (18), dan TP (20).

“Wanita yang kami amankan perannya sebagai joki atau yang membawa motor,” kata dia.

Dhoni mengatakan begal ini memiliki tiga kelompok yang berada wilayah Gang Aut, kelompok Pancasan, kemudian Suryakencana.

“Mereka jadi satu dan kemudian saat melakukan konvoi, mereka mencari korban dengan sasaran secara random (acak),” ungkapnya. (ded/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler