jpnn.com, TULUNGAGUNG - Garuda Indonesia Maju (GIM) melakukan gerakan ke daerah-daerah. Kali ini GIM melakukan roadshow di Jawa Timur.
Setelah melakukan deklarasi di Jawa Timur, GIM melakukan safari ke daerah-daerah di Jawa Timur, antara lain Tulungagung.
BACA JUGA: Santri Dukung Ganjar Gelar Pelatihan Budi Daya Sayur Hidroponik di Ponpes As-Salam
Sekretaris Jenderal GIM Dhika Yudistira melakukan guyub bareng petani sekaligus penyerahan mesin pakan ikan kepada pembudi daya di Tulungagung.
Dhika yudistira mengatakan agenda di Tulungagung ini merupakan salah satu agenda prioritas Garuda Indonesia Maju.
BACA JUGA: Momen Polisi dan Petani Makan di Kebun Sambil Sosialisasi Pemilu Damai 2024, Lihat
"Ini merealisasikan astacita Pak Prabowo, dan Mas Gibran terkait pembangunan desa, hilirisasi pertanian dan swasembada," kata Dhika dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Dia sempat berdiskusi dengan teman-teman petani, pembudi daya ikan hias dan ikan konsumsi yang merupakan mayoritas menjadi mata pencarian masyarakat di Tulungagung.
BACA JUGA: Menakar Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur untuk Membantu Para Pekerja Sektor Perikanan
"Saya mendengarkan permasalahan serta harapan para sedulur di sini," lanjutnya.
Dhika menjelaskan salah satu permasalahan yang mendasar dari budi daya adalah tingginya harga pakan. Oleh karena itu, GIM memberikan bantuan berupa mesin pakan ikan.
"Sehingga produk-produk di desa bisa diolah kembali menjadi pakan (jagung, sisa ikan laut dll) dan yang pasti dapat menekan biaya produksi perikanan," jelasnya.
Dhika menambahkan selain pemberian mesin pakan ikan ini, GIM juga mendorong ekosistem desa terintegrasi.
"Ini menjadi solusi paling tepat mendorong kesejahteraan desa, selain itu juga GIM akan banyak melakukan program-program desa lainnya untuk terus bergerak menangkan Pak Prabowo, Mas gibran sekaligus merealisasikan program astacita," tutur Dhika.
Sementara itu, Minto, salah satu ketua kelompok tani di Tulungagung sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh sukarelawan GIM.
Dengan bantuan mesin, para petani bisa menekan biaya produksi 2.000-5.000 rupiah per kilogram, sehingga sangat membantu para petani
"Kami petani di Tulungagung menyambut baik program desa Prabowo dan Gibran," kata Minto.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Kenny Kurnia Putra