Rob Terjang Pekalongan, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

Selasa, 02 Juni 2020 – 19:13 WIB
Banjir rob di Kota Pekalongan menyebabkan ratusan warga mengungsi. Foto: Antara/BPBD Kota Pekalongan

jpnn.com, PEKALONGAN - Hujan deras dan air pasang laut yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebabkan ratusan warga mengungsi ke sejumlah lokasi karena rob menggenangi tempat tinggal mereka hingga mencapai sekitar 30 sampai 70 centimeter, Selasa (6/2).

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana dan Pencegahan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga mengatakan, saat ini sebanyak 40 orang mengungsi di musala, tujuh orang di balai pembibitan perikanan Unikal, dan ratusan pengungsi mandiri.

BACA JUGA: Pintu Air Pasar Ikan Siaga Dua, Banjir Rob Ancam Jakarta Utara

"Selasa sore ini, kami sedang melakukan proses evakuasi korban karena rob masih menggenangi rumah warga," katanya saat dihubungi.

Menurut dia, jumlah pengungsi ini diperkirakan akan terus bertambah karena banyak warga pada siang hari bekerja akan pulang ke tempat pengungsian.

BACA JUGA: Rob Masih Ancam Jakarta Utara

Adapun beberapa lokasi terdampak rob ini antara lain Perumahan Slamaran dengan ketinggian mencapai 30 cm hingga 70 cm, Bugisan, Panjang Wetan, Panjang Baru sekitar 30 cm, Jalan Merak, Jalan Semarang, Jalan Surabaya, Jalan Patiunus, dan Jalan Kutilang dengan ketinggian air 15 cm.

Kemudian, wilayah Kelurahan Tirto, Degayu, Pasir Kraton Kramat, Pabean, dan permukiman di sekitar bantaran sungai berdekatan Perumahan Gama Permai.

BACA JUGA: Setiap Hari Wanita Ini Harus Melayani Nafsu Bejat Anak Majikan

"Melubernya rob ke permukiman warga ini akibat meluapnya Sungai Bremi sedang tanggul darurat penahan air tidak mampu menahan luapan air laut. Demikian juga pompa air tidak berfungsi maksimal," katanya.

Dimas berharap berharap banjir rob ini bisa segera surut sehingga warga terdampak dapat kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas seperti biasa.

BPBD, kata dia, selain melakukan proses evakuasi warga terdampak rob, juga mendistribusikan logistik bagi para pengungsi seperti beras, mi instan, gula pasir, susu, dan air mineral.

"Pendistribusian logistik, kami salurkan pada korban rob seperti yang berada di Mushala dan masjid. Kami berharap para pengungsi bisa terbantu dan banjir rob ini bisa lekas surut," katanya.

Korban rob, Toefel menilai pemkot tidak peka untuk mengantisipasi banjir maupun rob sehingga warga yang berada di wilayah rawan bencana itu terkena dampaknya.

"Setiap hujan lebat maupun air laut pasang maka dipastikan permukiman warga akan tergenang air. Bencana ini sudah terbiasa dihadapi oleh warga, namun pemkot tidak peka untuk menghadapi persoalan ini," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler