jpnn.com, ROMA - Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 diibaratkan sebuah "kiamat".
Mereka harus absen dari ajang terakbar sepak bola tersebut usai kalah agregat 0-1 melawan Swedia di babak play-off pada November 2017.
BACA JUGA: Euro 2020: Finlandia Siapkan Kejutan Buat Tim Dinamit
Pelatih Italia saat itu, Gian Piero Ventura langsung dipecat akibat hasil minor tersebut.
Kemudian Roberto Mancini datang usai enam bulan kursi kepelatihan Gli Azzuri -julukan Timnas Italia- diisi oleh pelatih Italia U-21 Luigi Di Biagio.
BACA JUGA: Roberto Mancini Ungkap Rahasia di Balik Kemenangan Italia Atas Turki
Terbaru, ia membantu Italia meraih kemenangan 3-0 melawan Turki di laga pembuka EURO 2020.
Mantan gelandang Italia dan Chelsea, Roberto Di Matteo, menyebut Mancini merupakan sosok yang sangat dihormati.
"Ketika Italia menunjuknya sebagai pelatih, ada banyak kegembiraan di negara kami karena ia sangat dihormati," ungkapnya
"Dia seorang legenda di Italia. Saya tidak ragu sedikitpun tentang kualitasnya sebagai pelatih," tambah Di Matteo
Karir kepelatihan Mancini bersama Italia diawali dengan kemenangan 2-1 melawan Arab Saudi, diikuti lima pertandingan tanpa kemenangan.
Namun setelahnya, laju Italia seakan tak terbendung dengan rasio kemenangan 74%. Tertinggi dibanding semua pelatih Italia.
"Dia memenangkan gelar liga bersama City dan Inter, kemudian Coppa Italia bersama Fiorentina dan Lazio. Ia melakukan yang terbaik di mana pun berada. Mancini layak mendapat pujian karena membantu Italia terus berkembang," tambah penulis sepak bola Italia Daniele Verri. (bbc/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib