BOGOR - Robot diperkirakan akan menjadi sarana alternatif yang akan mempermudah semua aktivitas, bahkan dalam kegiatan memindahkan barang sekalipun, dengan ekspektasi kesalahan sangat kecil tentunya.
“Ini jika dikembangkan bisa menjadi alternatif dalam dunia industri, seperti sebagai pengangkut barang, sehingga bisa meminimalisir kesalahan, karena berjalan sesuai dengan sensor yang diperintahkan,” kata Alpian Dinata dari Komunitas Robotif Jakarta, dalam acara Seminar dan Talk Show Robotic Technologi Revolution in Robotic di Kampus IPB Baranangsiang, Senin (20/5).
Dia menuturkan, pada dasarnya robot ini bekerja dan bergerak sesuai dengan garis atau line yang dibuat, sehingga tanpa harus menggunakan alat pengontrol robot bergerak sesuai dengan trek dan perintah yang telah ditanam di dalam processornya.
Menurutnya, dengan beragam rangkaian elektronik, sebuah robot dapat dibuat dengan bahan yang sederhana. “Biasanya untuk garis atau trayek yang dilaluinya, ada sebuah standar unibel yang dibuat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua panitia acara Budi Sugiarto mengatakan, seminar ini digagas untuk menarik minat para pelajar, terutama para siswa SMA/SMK untuk berpartisipasi meningkatkan pengetahuan, khususnya di bidang robotik.
Menurutnya, sangat banyak manfaat yang dapat diambil dari pengembangan robot. “Robot saat ini, bukan barang yang mahal lagi, asalkan kita punya kemampuan, maka alat-alat elektronik di sekitar kita pun dapat dikembangkan,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Dia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta untuk mengembangkan ide kreatif mereka, menciptakan robot-robot yang dapat menjadi pembantu manusia. “Robot nyatanya dibuat untuk membantu aktivitas kegiatan manusia,” tandasnya.
Salah satu peserta, siswa kelas 1 SMKN 2 Bogor, Rizal mengaku, banyak masyarakat yang mengkhawatirkan perkembangan robot.
Sebab, diperkirakan kemampuan robot dapat mereduksi pekerjaan manusia, tetapi ada beberapa hal yang harus diingat, robot bekerja berdasarkan perintah, sedangkan manusia sangat berbeda.
“Kenyataannya robot tidak mempunyai hati, jadi kekhawatiran itu jangan terlalu diperdebatkan,” ujarnya. Acara ini dihadiri ratusan pelajar dari berbagai sekolah dan universitas di Kota Bogor.(rp3/c)
“Ini jika dikembangkan bisa menjadi alternatif dalam dunia industri, seperti sebagai pengangkut barang, sehingga bisa meminimalisir kesalahan, karena berjalan sesuai dengan sensor yang diperintahkan,” kata Alpian Dinata dari Komunitas Robotif Jakarta, dalam acara Seminar dan Talk Show Robotic Technologi Revolution in Robotic di Kampus IPB Baranangsiang, Senin (20/5).
Dia menuturkan, pada dasarnya robot ini bekerja dan bergerak sesuai dengan garis atau line yang dibuat, sehingga tanpa harus menggunakan alat pengontrol robot bergerak sesuai dengan trek dan perintah yang telah ditanam di dalam processornya.
Menurutnya, dengan beragam rangkaian elektronik, sebuah robot dapat dibuat dengan bahan yang sederhana. “Biasanya untuk garis atau trayek yang dilaluinya, ada sebuah standar unibel yang dibuat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua panitia acara Budi Sugiarto mengatakan, seminar ini digagas untuk menarik minat para pelajar, terutama para siswa SMA/SMK untuk berpartisipasi meningkatkan pengetahuan, khususnya di bidang robotik.
Menurutnya, sangat banyak manfaat yang dapat diambil dari pengembangan robot. “Robot saat ini, bukan barang yang mahal lagi, asalkan kita punya kemampuan, maka alat-alat elektronik di sekitar kita pun dapat dikembangkan,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Dia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta untuk mengembangkan ide kreatif mereka, menciptakan robot-robot yang dapat menjadi pembantu manusia. “Robot nyatanya dibuat untuk membantu aktivitas kegiatan manusia,” tandasnya.
Salah satu peserta, siswa kelas 1 SMKN 2 Bogor, Rizal mengaku, banyak masyarakat yang mengkhawatirkan perkembangan robot.
Sebab, diperkirakan kemampuan robot dapat mereduksi pekerjaan manusia, tetapi ada beberapa hal yang harus diingat, robot bekerja berdasarkan perintah, sedangkan manusia sangat berbeda.
“Kenyataannya robot tidak mempunyai hati, jadi kekhawatiran itu jangan terlalu diperdebatkan,” ujarnya. Acara ini dihadiri ratusan pelajar dari berbagai sekolah dan universitas di Kota Bogor.(rp3/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teleskop di Wahana Pemburu Super Bumi Alami Malfungsi
Redaktur : Tim Redaksi