LONDON - Pabrikan mobil mewah Rolls-Royce membantah klaim yang disampaikan dua mantan karyawannya dalam gugatan mengenai syarat pengawasan kontrol kualias dan 'penipuan' kepada para konsumen.
Dua mantan karyawan ini juga menuduh perusahaan produsen mobil dan suku cadang pesawat udara ini "menggunakan sparepart yang cacat".
Menurut BBC (5/7), Thomas McArtor dan Keith Ramsey, mantan karyawan Rolls Royce juga menantang sebuah perintah pengadilan yang mencegahnya menyampaikan informasi yang diklaim untuk membuka rahasia perusahaan.
Jelas saja, Rolls Royce membantah tuduhan tersebut dan mengatakan gugatan hukum itu tanpa bukti. Menurut laporan yang ditulis Financial Times dan The Daily Telegraph, gugatan hukum yang diajukan menuding produsen mesin itu menyembunyikan catatan internal tentang cacat pada mesin yang dijual kepada konsumen.
Kedua eks karyawan itu juga mengklaim perusahaan mengumpulkan kebohongan itu dalam sebuah "buku rahasia." "Seorang hakim distrik AS, William Lawrence, telah membatalkan dua dari empat tuduhan sebelum proses perkara tersebut memasuki tahap lanjutan," ujar sumber Rolls-Royce.
"Hakim Lawrence tidak menemukan Rolls-Royce melakukan kesalahan, gagal mengikuti sistem kualitas, merahasiakan sesuatu dari pemerintah AS atau bahkan dari juri yang mendengarkan tuduhan," lanjutnya.
"Seluruh fakta dalam kasus yang akan disampaikan di pengadilan, kami percaya akan ditemukan bahwa tuntutan itu tidak disertai bukti," tambah sumber perusahaan tersebut. (esy/jpnn)
Dua mantan karyawan ini juga menuduh perusahaan produsen mobil dan suku cadang pesawat udara ini "menggunakan sparepart yang cacat".
Menurut BBC (5/7), Thomas McArtor dan Keith Ramsey, mantan karyawan Rolls Royce juga menantang sebuah perintah pengadilan yang mencegahnya menyampaikan informasi yang diklaim untuk membuka rahasia perusahaan.
Jelas saja, Rolls Royce membantah tuduhan tersebut dan mengatakan gugatan hukum itu tanpa bukti. Menurut laporan yang ditulis Financial Times dan The Daily Telegraph, gugatan hukum yang diajukan menuding produsen mesin itu menyembunyikan catatan internal tentang cacat pada mesin yang dijual kepada konsumen.
Kedua eks karyawan itu juga mengklaim perusahaan mengumpulkan kebohongan itu dalam sebuah "buku rahasia." "Seorang hakim distrik AS, William Lawrence, telah membatalkan dua dari empat tuduhan sebelum proses perkara tersebut memasuki tahap lanjutan," ujar sumber Rolls-Royce.
"Hakim Lawrence tidak menemukan Rolls-Royce melakukan kesalahan, gagal mengikuti sistem kualitas, merahasiakan sesuatu dari pemerintah AS atau bahkan dari juri yang mendengarkan tuduhan," lanjutnya.
"Seluruh fakta dalam kasus yang akan disampaikan di pengadilan, kami percaya akan ditemukan bahwa tuntutan itu tidak disertai bukti," tambah sumber perusahaan tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apple Siri Dituding Jiplakan Aplikasi Buatan Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi