Dua capres itu membuat gebrakan terakhir di pengujung kampanye mereka sebelum rehat untuk menghadapi pilpres besok (6/11). Hingga kemarin (4/11) Obama masih unggul dalam berbagai jajak pendapat. Tetapi, Romney jelas tidak mau menyerah begitu saja.
Sistem pilpres AS yang menggunakan metode electoral college membuat Obama dan Romney harus berjuang keras untuk memperebutkan dukungan di negara-negara bagian tertentu. Terutama, negara-negara bagian yang bukan basis Demokrat maupun Republik. Di negara-negara bagian yang pemilihnya bisa memberikan suara kepada capres siapapun atau kerap disebut sebagai swing states itulah dukungan mereka dipertaruhkan.
Kemarin tim sukses Romney mengakui bahwa Republik belum berhasil meraih dukungan maksimal di swing states. Bahkan, termasuk di Ohio. Padahal, biasanya negara bagian itu memberikan kemenangan bagi kandidat Republik. Data terakhir justru menyebut Obama sebagai unggulan di Ohio. Sampai sekarang, tidak pernah ada capres Republik yang terpilih tanpa meraup kemenangan di Ohio.
Dengan kata lain, tim sukses Romney pun harus bekerja ekstrakeras di sembilan swing states penentu. Yakni, Ohio, Florida, Virginia, North Carolina, Colorado, Nevada, Wisconsin, Iowa dan New Hampshire. "Setidaknya, kami harus menang total di lebih dari sembilan negara bagian untuk mengimbangi suara incumbent," kata salah seorang anggota tim sukses Romney.
Tidak kurang dari 27 juta warga AS telah memberikan suara mereka. Namun, hasil resmi pencoblosan dini (early voting) pada 34 negara bagian dan Washington, D.C. itu baru diumumkan setelah 6 November. Sumber internal Obama mengklaim bahwa bapak dua putri itu menang dalam pemungutan suara dini. Obama diklaim unggul di Florida, Iowa, Nevada, North Carolina, dan Ohio. Sedangkan Romney unggul di Colorado.
Dalam rangkaian kampanyenya kemarin, Obama sengaja mengundang mantan Presiden Bill Clinton. Tapi sebelum bertolak ke Negara Bagian Virginia Sabtu malam waktu setempat (3/11), mantan senator Illinois tersebut sempat menjalankan tugasnya sebagai presiden. Obama menggelar rapat dengan staf badan tanggap darurat bencana federal untuk membahas pemulihan AS pasca-amuk Badai Sandy.
"Tidak ada yang lebih penting bagi kami semua selain menjalankan proses pemulihan ini dengan tepat," tegasnya di hadapan tim pemerintah. Meski harus fokus pada pilpres, suami Michelle La Vaughn Robinson itu berjanji akan tetap memberikan dukungan pada proses pemulihan pasca-bencana. Bahkan, dia menjanjikan dukungan 120 persen dari seluruh pihak yang terkait.(AP/AFP/BBC/CNN/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ledakan Granat Tewaskan 11 Orang di Kenya
Redaktur : Tim Redaksi