BOSTON - Persaingan dalam memperebutkan kursi calon presiden (capres) dari Partai Republik di AS belum berakhir. Meskipun pemilihan Super Tuesday memberikan kemenangan kepada Mitt Romney, mantan gubernur Massachusetts itu gagal menyapu bersih perolehan suara di sepuluh negara bagian secara serentak.
Hingga Selasa malam waktu setempat (6/3) atau kemarin WIB (7/3), politikus 64 tahun itu unggul atas tiga kandidat lainnya di enam negara bagian. Namun, kemenangan itu belum mampu membuat Romney mengakhiri pertarungan kandidat capres Republik. Mantan Senator Pennsylvania Rick Santorum unggul di tiga negara bagian. Satu negara bagian lain milik mantan Ketua DPR AS Newt Gungrich.
Di Ohio, negara bagian terpenting dalam Super Tuesday, Romney bahkan hanya menang tipis atas Santorum. Saat penghitungan suara di Ohio mencapai 99 persen kemarin pagi waktu setempat, Romney hanya unggul satu persen atas pesaing terberatnya itu. Romney meraih 38 persen dukungan, sedangkan Santorum 37 persen.
Kemenangan itu tidak sebanding dengan kerja keras tim kampanyenya. Konon, tim kampanye Romney jauh lebih solid dibandingkan tim kampanye Santorum. Dana yang dikeluarkan Romney untuk kampanye dan memasang iklan politik di Ohio empat kali lipat lebih banyak dari Santorum.
"Kita sudah berada di jalur yang benar. Saya tidak akan mengecewakan kalian. Saya akan memenangkan nominasi ini," tutur Romney di hadapan para pendukungnya yang berkumpul di Hotel Westin, Kota Boston, Suffolk County, Massachusetts.
Di negara bagian yang pernah dia pimpin itu, suami Ann Lois tersebut juga unggul. Sebelumnya, dia menang di Idaho, Vermont, Alaska, dan Virginia.
Bersamaan dengan itu, Santorum yang sedang berada di Kota Steubenville, Jefferson County, Ohio, pun menggelar perayaan. Kendati kalah di negara bagian tersebut, politikus 53 tahun itu berhasil menang di Oklahoma, North Dakota, dan Tennessee.
"Kita sudah menang di Barat, Midwest, dan Selatan. Kini, kita siap meraup kemenangan di seluruh negeri ini," ujar Santorum penuh keyakinan.
Santorum yang menjadi kandidat termuda dalam bursa capres Republik kali ini itu kembali menegaskan bahwa dialah tokoh konservatif yang paling otentik. Dibandingkan tiga kandidat lainnya, dia lah yang paling gigih menentang aborsi dan pernikahan sejenis. Bapak delapan anak (satu di antaranya meninggal dunia) itu mengklaim dirinya paling memahami aspirasi kalangan menengah.
Selain enam kemenangan untuk Romney dan tiga untuk Santorum, Super Tuesday juga memberikan kemenangan untuk Gingrich. Politikus 68 tahun itu unggul di Negara Bagian Georgia, tempatnya menuntut ilmu sekaligus distrik yang sempat dia wakili di Kongres AS. Georgia menjadi negara bagian kedua yang menandai kemenangan Gingrich setelah South Carolina.
Perhelatan Super Tuesday ditandai dengan tujuh primary dan tiga kaukus. Selasa lalu, empat calon memperebutkan dukungan dari 419 utusan legislatif di 10 negara bagian. Kemarin Romney berhasil mendapatkan 212 dukungan. Sedangkan Santorum serta Gingrich dan Ron Paul masing-masing memperoleh 84, 72, dan 22.
Sejak perhelatan kompetisi capres Republik awal tahun ini, Romney sudah mengantongi 415 dukungan. Santorum berada di posisi kedua dengan 176 dukungan. Sementara itu, Gingrich dan Paul mendapatkan 105 dan 47 dukungan. Untuk memenangkan dukungan mayoritas dalam konvensi nasional Republik yang bakal dihelat akhir Agustus nanti, seorang kandidat harus didukung minimal 1.144 utusan.
Untuk mengamankan tiket menuju pilpres AS pada 6 November nanti, Romney masih melewati jalan panjang. Kompetisi di negara bagian masih akan berlanjut sampai Agustus nanti. Sebelum Republik menghelat konvensi nasional dan menentukan kandidat pesaing Barack Obama (presiden saat ini dari Partai Demokrat), kesempatan masih terbuka lebar bagi Santorum, Gingrich, dan Paul.
Editor senior BBC Mark Mardell menilai bahwa Romney gagal mengukuhkan dominasinya dalam Super Tuesday. Sebagai calon favorit yang didukung tim kampanye paling solid dan dana terbesar, kata dia, seharusnya Romney bisa menang mutlak Selasa lalu. "Tetapi, kandidat lain sukses mempengaruhi pemilih lewat kampanye masing-masing," paparnya.
Santorum -yang menurut Mardell muncul sebagai tokoh anti-Mitt- sukses menancapkan pengaruh di tiga negara bagian Selasa lalu. Sebelumnya, dia unggul di empat negara bagian lain. Dengan demikian, pengaruh anti-Mitt pun sukses dia torehkan di sedikitnya tujuh negara bagian. Namun, Santorum butuh upaya lebih keras untuk bisa melampaui popularitas Romney.
Gingrich yang belakangan menempatkan dirinya sebagai korban kampanye hitam dan terpaksa menggunakan jasa perlindungan dinas rahasia pun cukup berhasil menularkan pengaruhnya. Paling tidak, dia telah menang di dua negara bagian meski peluangnya menjadi penantang Obama kecil. Paul yang belum pernah menang, konon, hanya ingin untuk membuktikan filosofi politiknya lewat bursa capres Republik. (AP/AFP/RTR/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Beri Lampu Hijau untuk IAEA
Redaktur : Tim Redaksi