Ronaldo, Muhammadiyah, dan Kakbah Baru

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kamis, 23 Februari 2023 – 21:04 WIB
Cristiano Ronaldo. Foto: ANTARA/AFP/ALI ALDAIF

jpnn.com - Dua berita trending topic muncul dari Arab Saudi.

Satunya soal Cristiano Ronaldo yang menjadi warga Muhammadiyah.

BACA JUGA: Christiano Ronaldo Naksir Apartemen Rp 315 M, Intip Dalamnya Yuk!

Yang kedua adalah pembangunan ‘’Kakbah Baru’’ oleh penguasa de facto Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman alias MBS.

Kedua berita itu menarik perhatian karena unsur sensasinya yang tinggi.

BACA JUGA: Prosesi Siraman Erina, Airnya Datang dari Makkah, Subhanallah Wajahnya Langsung Bercahaya

Ronaldo selalu menjadi episentrum berita sejak kepindahannya ke klub Al-Nassr Februari tahun ini.

Selama ini tidak ada satu pun stasiun televisi di luar Arab Saudi yang menyiarkan liga sepak bola negara itu.

BACA JUGA: Matahari Bakal Melintasi Kakbah, Arah Kiblat Bergeser

Akan tetapi, sejak Ronaldo bermain di Al-Nassr, tercatat ada 30 stasiun televisi regional maupun internasional yang menyiarkan liga Arab Saudi.

Penampilan Ronaldo juga moncer bersama klub barunya.

Dia sudah mencetak 5 gol dan 2 assist dalam 4 pertandingan.

Ronaldo menjadi ikon dan pujaan publik Arab Saudi, dan sudah menjadi bagian dari elite sosial di Arab Saudi.

Bukan hanya kiprah Ronaldo di lapangan hijau yang menjadi magnet pemberitaan.

Kehidupan pribadi Ronaldo dan keluarganya menjadi sumber pemberitaan yang tidak kalah heboh.

Pasangan Ronaldo, Georgina Rodriguez, menjadi daya tarik baru bagi perempuan Arab Saudi.

Gaya pakaian, gaya make up, dan perilaku sehari-hari Georgina menjadi perhatian dan diikuti dengan antusias oleh jutaan follower-nya.

Arab Saudi yang menerapkan hukum Islam berdasarkan syariah melarang pasangan hidup tanpa menikah alias kumpul kebo.

Akan tetapi, aturan itu tidak berlaku bagi Ronaldo dan keluarganya.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberi pengecualian khusus kepada Ronaldo untuk tetap tinggal di Arab Saudi bersama keluarga tanpa ikatan pernikahan.

Ronaldo mendapatkan dispensasi khusus itu karena dia tinggal di ibu kota Riyadh yang menjadi kota internasional.

Ronaldo dan keluarga tinggal di Hotel Four Seasons di Kingdom Tower yang merupakan kawasan bintang lima.

Disebutkan Ronaldo secara khusus menyewa 17 suites atau kamar yang letaknya terbagi menjadi dua lantai berbeda.

Ronaldo harus mengeluarkan kocek dalam untuk harga sewa 17 kamar tersebut, yang mencapai Rp 4,6 miliar.

Harga tersebut termasuk enteng bagi Ronaldo, karena dia mendapat bayaran sekitar Rp 3,2 triliun per tahun.

Yang terbaru, Ronaldo dikabarkan sudah menjadi warga Muhammadiyah.

Bukan Muhammadiyah organisasi Islam di Indonesia, tetapi Muhammadiyah kawasan hunian supermewah di Riyadh.

Pekan ini, Ronaldo  dan keluarganya dikabarkan sudah pindah ke kawasan Al Muhammadiyah. Ronaldo punya hunian paling bergengsi di Arab Saudi.

Al Muhammadiyah diisi banyak villa dan mansion dengan fasilitas kelas atas.

Di area sekitarnya, terdapat restoran kelas dunia sampai sekolah internasional.

Kawasan tersebut memiliki jarak yang dekat dengan markas Al Nassr, Stadion Internasional Raja Fahd.

Georgina Rodriguez mengunggah foto di Instagram sedang bersantai bersama Ronaldo di balkon mansionnya dengan panorama gurun pasir.

Al Nassr menjaga privasi Cristiano Ronaldo sehingga tidak banyak berita yang bisa dikulik.  Namun, kabarnya Ronaldo mengajak sang ibu dan saudara-saudaranya untuk tinggal bersama-sama.

Sensasi lainnya yang muncul dari Arab Saudi adalah pembangunan ‘’Kakbah Baru’’ yang kontroversial.

Bukan Kakbah di Makkah yang menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia, tetapi sebuah hunian mewah yang arsitekturnya berbentuk kubus yang mirip Kakbah.

Proyek hunian itu diberi nama The Mukaab yang digagas oleh MBS.

Proyek ini menjadi sorotan dan bikin heboh dan disebut  dengan istilah Kakbah baru The Mukaab, termasuk dalam proyek New Murabba yang ditargetkan selesai pada 2030.

Proyek New Murabba ini akan menyulap Kota Riyadh menjadi destinasi wisata megah dengan desain futuristik. The Mukaab memiliki tinggi 400 meter dan panjang 400 meter di setiap sisinya.

Gedung The Mukaab akan menjadi gedung tertinggi di Kota Riyadh.

The Mukaab akan menampung dua juta meter persegi pertokoan di samping atraksi budaya dan wisata.

The Mukaab didesain untuk menampung 20 kali kapasitas Gedung Empire State di New York, AS.

The Mukaab akan menjadi komplek seluas 19 kilometer persegi.

Isi dari bangunan ini nantinya meliputi hotel, wisata, unit hunian, dan tempat komersial.

Di dalamnya akan memuat 104.000 unit rumah, 9.000 kamar hotel, 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor.

Kemudian, 80 tempat hiburan dan program budaya, 1,8 juta meter persegi komunitas lainnya ruang fasilitas bersama dengan universitas yang berfokus pada teknologi dan desain.

The Mukaab akan memiliki sistem transportasi sendiri dan berjarak 20 menit dari bandara dengan mobil.

Sementara itu, proyek New Murabba akan memiliki berbagai area mencakup museum, teater serbaguna, dan lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya.

Bangunan The Mukaab menuai berbagai kontroversi. The Mukaab yang berbentuk kubus dan akan dibangun di jantung ibu kota Arab Saudi memiliki kemiripan yang terlalu besar dengan Kakbah.

Tuduhan ini merupakan upaya untuk mendiskreditkan reformasi besar-besaran yang dilakukan Pangeran MBS.

Kalangan konservatif tidak ingin nama asing seperti New Murabba diberikan pada proyek itu. Proyek ini dianggap sebagai bagian dari westernisasi yang dijalankan oleh MBS.

Komentar negatif juga datang dari kalangan Islam melalui berbagai platform sosial media. "Apakah Mohamed bin Salman membangun Kakbah sendiri di Riyadh? Ini adalah desain yang dia pilih untuk proyek terbarunya; sebuah 'Kakbah' hiburan baru’’. Begitu cuit seorang pengkritik.

Meski demikian, tak sedikit yang menyambut rencana proyek New Murabba dengan kesan positif.

Mereka mengatakan orang-orang yang bereaksi negatif adalah orang yang mudah terprovokasi.

MBS tetap kekeh dengan proyek-proyek ambisiusnya.

Dia kini menjadi penguasa de facto yang menentukan arah kebijakan pembangunan Arab Saudi. Dia sengaja memutus sejarah Arab Saudi dengan Wahabisme yang membuat negara itu dikategorikan sebagai negara konservatif.

MBS dengan terang-terangan mengangkat tema nasionalisme Arab Saudi sebagai karakter baru, dan melepas asosiasinya dengan Wahabisme.

MBS ingin melepas ketergantungan ekonomi negaranya dengan minyak. Karena itu dia mencari alternatif pendapatan baru dengan investasi besar-besaran di bidang teknologi dan pariwisata.

MBS memutus hubungan dengan wahabisme dan kembali kepada akar budaya lokal Arab Saudi pra-Islam.

Pengkritiknya menyebut MBS sengaja mengembalikan citra Arab Saudi kepada era jahiliyah yang terbelakang.

Sebelum kedatangan Islam, jazirah Arab dikenal sebagai wilayah yang terbelakang dan disebut berada ada era kebodohan atau jahiliyah.

MBS ingin kembali kepada indentitas itu untuk menjadi dasar modernisasi Arab Saudi.

MBS melakukan liberalisasi ekonomi, tetapi tetap mengendalikan kontrol politik secara ketat. Dia menghukum keras oposisi dan orang-orang yang mengkritik melalui media sosial.

Sensasi Ronaldo dan sensasi The Mukaab adalah bagian dari proyek-proyek sensasional yang dibesut MBS.

Sejarah akan membuktikan apakah modernisasi dan westernisasi Arab Saudi ini bisa mengalahkan konservatifisme yang sudah mengakar ratusan tahun. (**)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler