Rosa Diancam Dibunuh, PKS Minta Rutan Bertanggung Jawab

Jumat, 13 Januari 2012 – 13:50 WIB

JAKARTA - Politisi PKS, Habib Aboebakar Alhabsyi menuntut pertanggungjawaban pimpinan Rutan Pondok Bambu, tempat Mindo Rosalina Manulang yang menjalani masa hukumannya. Sebab, di rutan itu saksi kunci kasus korupsi Proyek Wisma Atlet SEA Games diancam akan dibunuh oleh pihak-pihak tertentu.

"Sudah seharusnya Rosa dilindungi oleh LPSK. Pengancaman terhadap saksi tidak bisa dibiarkan," kata Aboebakar di Jakarta, Jumat (13/1).

Dijelaskan, dalam kasus Wisma Atlet itu fakta yang sebenarnya harus diungkap. "Tentunya kita tidak ingin kasus ini menjadi bias atau bahkan berbelok kepada orang lain, fakta harus diungkap sebagaimana adanya dengan jujur tanpa tekanan atau kebohongan," katanya.

Seperti diketahui, Rosa didatangi beberapa kali oleh orang-orang yang mengancam akan membunuhnya di Rutan Pondok Bambu.

Aboebakar menegaskan, pihak lapas atau rutan dalam hal ini harus memberikan penjelasan. "Bagaimana mungkin ada orang bisa masuk ke dalam areal lapas di malam hari dan bisa melakukan pengancaman terhadap warga binaan di sana," kata anggota Komisi III DPR itu.

"Bukankah Rosa berada dalam tanggung jawab mereka, jadi pihak lapas harus bertanggung jawab atas persoalan ini," tegasnya.

Dia menjelaskan, selain memberikan penjelasan kepada publik mengenai kehadiran orang di luar jam kunjung, mereka juga harus bertanggung jawab atas ancaman yang diterima Rosa.

"Memang sebaiknya LPSK bertindak aktif, bagaimanapun Rosa diduga kuat memiliki banyak data tentang proyek-proyek yang dikerjakan oleh Nazaruddin," katanya.

"Kita tidak ingin kehilangan kesaksian mengenai 31 proyek senilai 6,037 triliun yang dipersangkakan oleh mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Saya rasa kesaksian Rosa sangat kita butuhkan untuk semua kasus tersebut, bukankah Rosa selama ini diyakini sebagai pemegang keuangan Nazaruddin," tambah Aboebakar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seorang Suspect Masih Diobservasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler