TAK terasa 20 tahun sudah Rossa berkarir di industri musik tanah air. Selama itu, sembilan album dirilis, dan sedikitnya 19 single menjadi hits. Kamis (11/7) kemarin, penyanyi kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 9 Oktober 1978 itu merilis album kesepuluh. Album berisi lagu-lagu terbaiknya itu diberi judul Platinum Collection. ”Platinum Collection ini pilihan lagu-lagu the best of Rossa,” ujar Rossa saat ditemui di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.
Ada 15 lagu di album tersebut. Termasuk lagu religi dan soundtrack film yang mengantarkannya mengantongi penghargaan. ”Lagu-lagu yang ada dalam album saya ini adalah lagu-lagu yang secara pribadi paling saya suka, dan pernah menduduki nomor satu di radio-radio seluruh Indonesia,” terang alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia itu.
Beberapa lagu yang ada di album tersebut diantaranya, Tegar, Atas Nama Cinta, Ku Menunggu, Terlanjur Cinta, Pudar, Hati yang Kau Sakiti, Takkan Berpaling dari Mu, dan lagu yang dinyanyikannya duet dengan Pasha ‘Ungu’ bertajuk Ku Pinang Kau dengan Bismillah. Ayat-Ayat Cinta yang menjadi soundtrack film berjudul sama pun ikut dihadirkan.
Lewat lagu itu dia berhasil mengantongi penghargaan sebagai Penyanyi Pop Solo Wanita Terbaik AMI Awards 2008 dan Lagu Bahasa Melayu Terbaik Anugerah Industri Muzik Malaysia ke-16. ”Dan di album ini ada satu lagu yang sebelumnya (hanya) dirilis di Singapura, judulnya Aku Bersahaja,” katanya.
Jika sebelumnya Rossa bekerjasama dengan gerai makanan untuk jalur distribusi, kali ini dia memasarkan albumnya di toko buku Gramedia. Menurutnya, langkah itu sebagai upaya menekan pembajakan yang tak kunjung teratasi. Selama ini, dia mengaku dirugikan dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang menjual albumnya dalam versi bajakan.
”Rugi banget. Dulu itu, waktu album ketiga, dalam enam bulan bisa (terjual) 600 ribu kopi. Sekarang, boro-boro ratusan ribu, puluhan ribu saja sulit. Nah, solusinya adalah bagaimana kita memasarkannya,” ungkapnya. Selain menekan pembajakan, menjual album di toko buku diyakini Rossa bisa memperluas pasar pendengarnya.
Bukan hanya pendengar dewasa, ibu dari Rizky Langit Ramadan itu kini membidik pasar remaja, khususnya yang menyukai lagu-lagu melankolis atau istilah gaulnya, galau. ”Anak-anak muda sekarang suaranya keren-keren banget. Kemarin saja di X Factor Indonesia ada Fatin dan Novita. Suara mereka itu gila banget,” puji Rossa.
Meski mengakui kehebatan juniornya, dia tidak mau berhenti mengeksplorasi kemampuan bermusiknya. Terlebih, dia sudah punya pasar sendiri. ”Untungnya lagi, Allah selalu ngasih lahan masing-masing. Semua punya karakter masing-masing. Kita memiliki penyanyi dengan karakter macam-macam, dengan fansnya masing-masing. Kalau saya nggak kepikiran berkompetisi, karena seni itu bukan saingan,” tegasnya. (ash)
Ada 15 lagu di album tersebut. Termasuk lagu religi dan soundtrack film yang mengantarkannya mengantongi penghargaan. ”Lagu-lagu yang ada dalam album saya ini adalah lagu-lagu yang secara pribadi paling saya suka, dan pernah menduduki nomor satu di radio-radio seluruh Indonesia,” terang alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia itu.
Beberapa lagu yang ada di album tersebut diantaranya, Tegar, Atas Nama Cinta, Ku Menunggu, Terlanjur Cinta, Pudar, Hati yang Kau Sakiti, Takkan Berpaling dari Mu, dan lagu yang dinyanyikannya duet dengan Pasha ‘Ungu’ bertajuk Ku Pinang Kau dengan Bismillah. Ayat-Ayat Cinta yang menjadi soundtrack film berjudul sama pun ikut dihadirkan.
Lewat lagu itu dia berhasil mengantongi penghargaan sebagai Penyanyi Pop Solo Wanita Terbaik AMI Awards 2008 dan Lagu Bahasa Melayu Terbaik Anugerah Industri Muzik Malaysia ke-16. ”Dan di album ini ada satu lagu yang sebelumnya (hanya) dirilis di Singapura, judulnya Aku Bersahaja,” katanya.
Jika sebelumnya Rossa bekerjasama dengan gerai makanan untuk jalur distribusi, kali ini dia memasarkan albumnya di toko buku Gramedia. Menurutnya, langkah itu sebagai upaya menekan pembajakan yang tak kunjung teratasi. Selama ini, dia mengaku dirugikan dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang menjual albumnya dalam versi bajakan.
”Rugi banget. Dulu itu, waktu album ketiga, dalam enam bulan bisa (terjual) 600 ribu kopi. Sekarang, boro-boro ratusan ribu, puluhan ribu saja sulit. Nah, solusinya adalah bagaimana kita memasarkannya,” ungkapnya. Selain menekan pembajakan, menjual album di toko buku diyakini Rossa bisa memperluas pasar pendengarnya.
Bukan hanya pendengar dewasa, ibu dari Rizky Langit Ramadan itu kini membidik pasar remaja, khususnya yang menyukai lagu-lagu melankolis atau istilah gaulnya, galau. ”Anak-anak muda sekarang suaranya keren-keren banget. Kemarin saja di X Factor Indonesia ada Fatin dan Novita. Suara mereka itu gila banget,” puji Rossa.
Meski mengakui kehebatan juniornya, dia tidak mau berhenti mengeksplorasi kemampuan bermusiknya. Terlebih, dia sudah punya pasar sendiri. ”Untungnya lagi, Allah selalu ngasih lahan masing-masing. Semua punya karakter masing-masing. Kita memiliki penyanyi dengan karakter macam-macam, dengan fansnya masing-masing. Kalau saya nggak kepikiran berkompetisi, karena seni itu bukan saingan,” tegasnya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlambat Manggung Lagi, Rihanna Disumpahi Mati
Redaktur : Tim Redaksi