jpnn.com - LESMO - Meski berada dalam satu tim, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sejatinya tak akur. Keduanya memendam dendam lama. Setelah insiden Sirkuit Sepang, Minggu (25/10), hubungan keduanya semakin memanas.
Sikap Lorenzo terlihat jelas saat dia mengacungkan jempol ke bawah ketika Rossi menerima piala di podium ketiga. Dia juga menolak ikut berpesta sampanye. Selain itu, dia juga kecewa dengan hukuman kepada Rossi yang dianggap terlalu ringan.
BACA JUGA: Duduki Puncak Klasemen, Inter Mulai Bicara Scudetto
Kata dia, Rossi seharusnya diganjar sanksi diskualifikasi dari balapan dan tak mendapat poin sama sekali.
Dengan situasi tersebut, musim depan keduanya tak mungkin bisa bersama lagi di Yamaha. Lantas, bagaimana skenario untuk memisahkan mereka?
BACA JUGA: Persib Bandung siap Bermain di Manapun
Lorenzo Pindah ke Ducati
Ducati akan menambah satu motor musim depan. Hal itu pernah dilakukan Honda pada 2011, saat mereka menyediakannya untuk Casey Stoner, Andrea Dovizioso, dan Dani Pedrosa. Jika skenario menambah motor itu tak bisa dilakukan, Ducati bisa mendepak Dovizioso yang performanya di bawah harapan tim pabrikan Italia tersebut.
BACA JUGA: Begini Perkiraan Susunan Pemain Lazio Versus Milan
Lorenzo Pindah ke Honda
Honda akan kembali diisi dua rider Spanyol. Tapi, bukan berarti duet Marc Marquez-Jorge Lorenzo aman. Sebab, keduanya juga tidak akur. Selain itu, Honda juga harus berisiko kehilangan pembalap loyalnya, Dani Pedrosa.
Lorenzo dan Rossi dalam Dua Tim Berbeda
Pilihan paling aman adalah tetap mempertahankan Lorenzo. Apalagi, dia masih memiliki kontrak hingga akhir 2016. Namun, Yamaha bisa membagi timnya menjaid dua organisasi terpisah, yakni tim Rossi dan tim Lorenzo. (cak/jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembagian Grup Piala Jenderal Sudirman Belum Ditetapkan, Ini Alasannya
Redaktur : Tim Redaksi