jpnn.com - JAKARTA – Komentar terkait insiden “tendangan” Valentino Rossi kepada Marc Marquez terus bermunculan. Rossi dianggap menjadi korban provokasi Marc Marquez. Siapa yang tidak marah dengan provokasi seperti itu?
Provokasi Marquez sudah mulai berlangsung di GP Australia. Kecepatannya terlalu mumpuni untuk menang sejak awal lomba. Tapi, dia memilih menahan ritme balapnya, mempersilakan Andrea Iannone datang dan ikut merecoki Rossi di belakang.
BACA JUGA: Lah... MU Disingkirkan Tim Kasta Kedua, Van Gaal Malah Bangga
“Provokasi tanpa henti itu berlanjut di sesi latihan di GP Malaysia di Sepang Sabtu (24/10). Puncaknya, setelah 17 kali Rossi meladeni adu salip dengan Marquz, kesabarannya habis. Rasanya, manusia setingkat biksu pun bisa gagal menahan emosi jika terus-terusan dipantik seperti itu,” kata wartawan Jawa Pos Candra Kurnia dalam catatannya Kamis (29/10).
Tapi, kata Candra, Rossi juga punya peran hingga membuat pembalap 22 tahun itu begitu marah. Saat bertarung di GP Argentina, bagian depan tunggangan Marquez, RC213V dihajar ekor Yamaha M1 di tikungan. Marquez langsung terjungkal, terjerembap menghajar aspal.
BACA JUGA: Sombongnya Klopp Usai Rasakan Kemenangan Perdana
Dendam itu kemudian berlipat di Sirkuit Assen. Rossi memenangi balapan setelah melintasi gravel di tikungan terakhir. “Peluang Marquez sebagai juara dunia tertutup dan sudah seharusnya peluang Rossi juga. Mungkin begitu isi otak Marquez sejak saat itu,” kata Candra. (cak/jon/jpnn)
BACA JUGA: Cabul Banget, Pemain MU Ini Ajak Fans Ngeseks!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Firman Utina dan Zulham Zamrun tak Ikut Latihan?
Redaktur : Tim Redaksi