Rotasi Bikin Gigit Jari

Jumat, 04 Januari 2013 – 05:09 WIB
LONDON -  " Hanya "obat bius" yang bisa melumpuhkan Chelsea di kandangnya sendiri. Hal itu diungkapkan pelatih Queens Park Rangers (QPR) Harry Redknapp sebelum laga kontra Chelsea di Stamford Bridge kemarin WIB (3/12). Redknapp menyebut anak asuhnya harus menjadi bius bagi bintang-bintang Chelsea seperti Fernando Torres, Juan Mata, sampai keponakannya sendiri, Frank Lampard.

Instruksi Redknapp sukses dijalankan pemain QPR. Klub yang notabene menempati juru kunci klasemen itu membuat kejutan besar dengan menumbangkan Chelsea 1-0 di depan publiknya sendiri. Itu adalah kekalahan pertama Chelsea dari QPR di Stamford Bridge sejak 1983.

 Yang lebih menyakitkan bagi Chelsea, gol semata wayang pada menit ke-78 dicetak mantan pemainnya, Shaun Wright-Phillips (SWP). Winger 31 tahun itu membela Chelsea pada periode 2005 sampai 2008. Bagi SWP, itu sekaligus menjadi gol pertamanya dalam 55 laga.

Dalam laga Kamis (3/1), pelatih Chelsea Rafael Benitez mencadangan Juan Mata, Eden Hazard, dan Ashley Cole sebagai bagian dari rotasi. Cole bahkan tidak dimainkan sama sekali, sedangkan Mata dan Hazard baru diturunkan di pertengahan babak kedua.

"Kami melakukan beberapa perubahan pemain untuk mengantisipasi kelelahan. Tapi, masih saja ada pemain yang mengalaminya. Itu membuat kami tidak mampu melakukan operan dengan intensitas tinggi dan tempo cepat," kata Benitez kepada BBC.

"Saya tidak menyesal melakukan perubahan karena satu-satunya yang berbeda hanya memainkan Marko Marin, sedangkan Victor Moses juga terlibat dalam laga sebelumnya," sambung pelatih yang sebelum membawa Chelsea menang tujuh kali dalam delapan laga itu.
 
Namun, mantan asisten Chelsea, Ray Wilkins, menilai ada yang salah dengan kebijakan rotaSI Benitez. Dia menilai pemain seperti Mata dan Hazard seharunya diberi kesempatan starter. "Secara pribadi, saya lebih memilih menurunkan keduanya sejak menit awal karena keduanya bisa memainkan tempo. Apabila tim telah menjalankan tugasnya, baru keduanya ditarik setelah satu jam permainan," kata Wilkins kepada Sky Sports.
 
Wilkins juga menengarai Chelsea terlalu menganggap enteng QPR. "Ketika Anda menghadapi tim papan bawah, Anda cenderung sedikit membuka pijakan  pedal gas. Padahal, mereka akan bermain dengan motivasi tinggi karena berjuang dari degradasi," kata Wilikins lagi.
 
Bagi Chelsea, kekalahan dari QPR semakin menipiskan peluang mereka menjuarai Premier League musim ini. Chelsea kini tertinggal 14 poin (38-52) dari pemuncak klasemen Manchester United sekalipun The Blues " sebutan Chelsea -memainkan satu laga lebih sedikit (20-21).
 
"Kini, kami harus melakukan segalanya dengan sempurna jika ingin memperpendek gap. Tapi, saya tidak mau hanya memikirkan gap, melainkan bagaimana laga berikutnya," tutur Benitez di situs resmi klub.
 
Sebaliknya, kemenangan tak membuat QPR beranjak dari dasar klasemen. "Kami berharap kemenangan atas Chelsea menjadi semacam tendangan (maaf) di pantas bagi para pemain. Ketika saya datang, mereka hanya saling menyalahkan satu sama lain. Kini, mereka lebih kompak," kata Redknapp kepada London 24. (dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mancini - Balotelli Nyaris Adu Jotos

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler