TEHERAN - Hasil awal pemilihan presiden Iran memberikan kemenangan besar kepada Hasan Rowhani. Kemarin (15/6) dia unggul dengan perolehan suara lebih dari 50 persen. Jika hasil resmi juga menunjukkan dominasi Rowhani, dia bakal menggantikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad tanpa perlu melewati putaran kedua.
""Dari 17 juta suara yang sudah dihitung, Hasan Rowhani menang lebih dari 50 persen,"" terang Kementerian Dalam Negeri Iran dalam keterangan resminya.
Rowhani disusul Wali Kota Teheran Mohammad Bagher Qalibaf yang mendapat dukungan 15,3 persen. Mohsen Rezaei yang menempati posisi ketiga memperoleh dukungan 12,6 persen.
Selisih perolehan suara yang cukup banyak itu membuat tokoh 64 tahun tersebut berpeluang menang telak. Karena itu, Rowhani tidak perlu menjalani pilpres putaran kedua untuk mengukuhkan kemenangan. Sesuai dengan aturan yang berlaku, pilpres bakal berlanjut pada putaran kedua yang dijadwalkan Jumat mendatang jika dukungan terhadap pemenang kurang dari 50 persen.
Menteri Dalam Negeri Mostafa Mohammad Najjar menyatakan, partisipasi warga dalam pilpres cukup tinggi. ""Ada lebih dari 50 juta pemilih yang sah. Angka kehadiran pemilih pada pilpres Jumat (14/6) tinggi,"" ucap politikus 56 tahun tersebut.
Karena itu, dia memerintah panitia pilpres untuk bekerja dengan serius, terutama menghitung perolehan suara. Najjar tidak ingin menodai pilpres yang berjalan lancar dan tanpa adanya laporan kekerasan tersebut dengan kesalahan penghitungan suara. ""Kami tidak mau mempertaruhkan akurasi hanya demi kecepatan,"" terangnya.
Surat kabar garis keras Kayhan melaporkan, angka kehadiran pemilih dalam pilpres Jumat mencapai 75 persen. Artinya, massa liberal dan beberapa kelompok politik lain tidak jadi memboikot pilpres. Beberapa waktu lalu, massa liberal sempat menyerukan akan memboikot ajang pemilihan pengganti Ahmadinejad tersebut. (AP/AFP/hep/c18/tia)
""Dari 17 juta suara yang sudah dihitung, Hasan Rowhani menang lebih dari 50 persen,"" terang Kementerian Dalam Negeri Iran dalam keterangan resminya.
Rowhani disusul Wali Kota Teheran Mohammad Bagher Qalibaf yang mendapat dukungan 15,3 persen. Mohsen Rezaei yang menempati posisi ketiga memperoleh dukungan 12,6 persen.
Selisih perolehan suara yang cukup banyak itu membuat tokoh 64 tahun tersebut berpeluang menang telak. Karena itu, Rowhani tidak perlu menjalani pilpres putaran kedua untuk mengukuhkan kemenangan. Sesuai dengan aturan yang berlaku, pilpres bakal berlanjut pada putaran kedua yang dijadwalkan Jumat mendatang jika dukungan terhadap pemenang kurang dari 50 persen.
Menteri Dalam Negeri Mostafa Mohammad Najjar menyatakan, partisipasi warga dalam pilpres cukup tinggi. ""Ada lebih dari 50 juta pemilih yang sah. Angka kehadiran pemilih pada pilpres Jumat (14/6) tinggi,"" ucap politikus 56 tahun tersebut.
Karena itu, dia memerintah panitia pilpres untuk bekerja dengan serius, terutama menghitung perolehan suara. Najjar tidak ingin menodai pilpres yang berjalan lancar dan tanpa adanya laporan kekerasan tersebut dengan kesalahan penghitungan suara. ""Kami tidak mau mempertaruhkan akurasi hanya demi kecepatan,"" terangnya.
Surat kabar garis keras Kayhan melaporkan, angka kehadiran pemilih dalam pilpres Jumat mencapai 75 persen. Artinya, massa liberal dan beberapa kelompok politik lain tidak jadi memboikot pilpres. Beberapa waktu lalu, massa liberal sempat menyerukan akan memboikot ajang pemilihan pengganti Ahmadinejad tersebut. (AP/AFP/hep/c18/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ludah Seharga Rp 79 Juta
Redaktur : Tim Redaksi