JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat menilai Roy Suryo diangkat menjadi Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) hanya untuk memerkuat basis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat. Sebab, kata Martin, SBY tak yakin seluruh kader partainya loyal.
"Saya menilai pengangkatan Roy Suryo memperkuat posisi SBY di Partai Demokrat. Karena SBY tidak merasa yakin juga Demokrat itu semua loyal sama dia," kata Martin, Jumat (11/1).
Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengatakan Roy Suryo ini adalah kriteria utama SBY, karena loyal kepada Cikeas. "Roy loyal kepada SBY," katanya.
Sementara Roy Suryo sendiri membantah adanya "pembangkangan" di internal Demokrat. Ia mengatakan tidak ada faksi dan semua kader loyal kepada Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY.
"Emangnya ada faksi-faksi di dalam Demokrat? Saya tidak lihat adanya faksi," ungkap Roy, terpisah, Jumat (11/1) di gedung parlemen di Jakarta.
"Kalau mau mengatakan netral dan tidak, Insya Allah di dalam Demokrat, itu tidak ada," tambahnya.
Menurutnya, kalaupun ada faksi, itu hanya terjadi saat kongres Demokrat 2010. Para pendukung calon ketua umum tentunya punya jagoan masing-masing. Tapi sekarang kata dia sudah menyatu baik bekas pendukung Marzuki, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.
"Ya mungkin memang ada yang semacam itu tapi harus diingat, dulu saya juga yang mengumpulkan konstituen di Jogja ketika mas Andi meminta saya, meskipun saya juga diminta Pak Marzuki," ungkapnya. (boy/jpnn)
"Saya menilai pengangkatan Roy Suryo memperkuat posisi SBY di Partai Demokrat. Karena SBY tidak merasa yakin juga Demokrat itu semua loyal sama dia," kata Martin, Jumat (11/1).
Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengatakan Roy Suryo ini adalah kriteria utama SBY, karena loyal kepada Cikeas. "Roy loyal kepada SBY," katanya.
Sementara Roy Suryo sendiri membantah adanya "pembangkangan" di internal Demokrat. Ia mengatakan tidak ada faksi dan semua kader loyal kepada Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY.
"Emangnya ada faksi-faksi di dalam Demokrat? Saya tidak lihat adanya faksi," ungkap Roy, terpisah, Jumat (11/1) di gedung parlemen di Jakarta.
"Kalau mau mengatakan netral dan tidak, Insya Allah di dalam Demokrat, itu tidak ada," tambahnya.
Menurutnya, kalaupun ada faksi, itu hanya terjadi saat kongres Demokrat 2010. Para pendukung calon ketua umum tentunya punya jagoan masing-masing. Tapi sekarang kata dia sudah menyatu baik bekas pendukung Marzuki, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.
"Ya mungkin memang ada yang semacam itu tapi harus diingat, dulu saya juga yang mengumpulkan konstituen di Jogja ketika mas Andi meminta saya, meskipun saya juga diminta Pak Marzuki," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Cagub Sulsel Tak Berbobot
Redaktur : Tim Redaksi